Rekomendasi PDI-P untuk Pilwali Surabaya Tunggu Agustus

Rekomendasi PDI-P untuk Pilwali Surabaya Tunggu Agustus

Surabaya, memorandum.co.id - PDI-P masih menggantung rekomendasi siapa yang akan didukung menjadi calon Wali Kota Surabaya dan calon Wakil Wali Kota Surabaya. Karena penyerahan rekomendasi gelombang dua yang dilakukan secara daring ini, parpol bergambar banteng moncong putih ini tidak menyinggung Pilwali Surabaya. Ketua DPD PDI-P Jatim Kusnadi mengatakan, untuk pilkada pihaknya akan berkoalisi, termasuk dengan Pilwali Kota Surabaya. "Kami akan berkoalisi," terang Kusnadi usai penyerahan rekomendasi gelombang dua calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah pada Pilkada tahun 2020, Jumat (17/7/2020). Kusnadi menegaskan, koalisi bukan hanya pada partai politik, begitu didesak wartawan terkait proses rekom Pilwali Kota Surabaya yang hingga kini terkesan digantung. "Kami bisa saja berkoalisi dengan ormas, organisasi lainnya selain parpol," terang Ketua DPRD Jawa Timur ini. Dihadapan wartawan, Kusnadi juga menyampaikan rekomendasi untuk Kota Surabaya akan disampaikan DPP PDI-P di tahapan berikutnya. Sebab saat ini masih tersisa rekomendasi 10 calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah (termasuk rekomendasi Pilwali Kota Surabaya). "Perkiraan akhir Agustus sisanya. Tetapi semuanya tergantung DPP," tutur Kusnadi. DPP PDI-P hingga kini belum memberikan kepastian rekomendasi terhadap pasangan calon Wali Kota/Wawali kota Surabaya. Sementara itu, Whisnu Sakti yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDI Perjuangan nampak hadir dengan mengenakan batik merah bergambar kepala banteng. Dia duduk dideretan kursi nomor lima dibelakang disusunan pengurus DPD PDI-P Jatim. Pada kesempatan itu, Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarno Putri secara daring meminta seluruh kader partai, petugas partai, dan calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah untuk tunduk pada intruksi partai. Dirinya meminta kader partai untuk menjalankan managemen pemerintahan yang baik. "Kita harus selalu berdiri di kaki sendiri. Untuk itu dimulai dengan gerakan menanam, mulai gunakan tanah yang tidak terpakai untuk kepentingan pangan," tegas Megawati. Terkait Covid-19, Megawati mengingatkan kader harus mampu berdiri sendiri dengan menjaga kedaulatan pangan. Apalagi pelaksanaan pilkada serentak di tengah pandemi Covid-19. "Tidak bisa kita berleha-leha saja. Sepenuhnya harus dengan kerja keras, menyatukan pikiran, tindakan, dalam mewujudkan Pancasila," tegas Megawati. Dalam rekom DPP PDI-P nomor : 1682/IN/DPP/VIl/2020 tentang Penyampaian Rekomendasi Calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah yang akan diusung PDI-P pada pilkada serentak 2020 pada 45 kab/kota di 19 provinsi. Sedangkan untuk Jatim yakni Kabupaten Trenggalek, Moch. Nur Arifin-Syah Muhammad Natanegara; Kabupaten Mojokerto, Titik Masudah-H Pungkasiadi; Kota Blitar, Santoso-Tjutjuk Sunario; Kabupaten Kedir,: Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa; Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo-Moch Hasjim Asjari; Kabupaten Blitar H Rijanto-Marhaenis UW. Whisnu Sakti Buana menyampaikan sebagai kader partai akan tunduk. "Silahkan tanya kepada DPP," terang Whisnu singkat. (day/tyo)  

Sumber: