Eksotisnya Bunga Lampion ketika Bermekaran di Pedestrian Kota Pahlawan

Eksotisnya Bunga Lampion ketika Bermekaran di Pedestrian Kota Pahlawan

Surabaya, memorandum.co.id - Bunga Lampion dapat tumbuh subur dan mekar di Kota Surabaya. Padahal, di tempat aslinya, pohon ini tumbuh di hutan dengan suhu sekitar 19-25 derajat celcius. Menariknya, bunga yang sekilas bentuknya mirip mawar ini diketahui hanya ada dua di Kota Pahlawan. Yakni, di pedestrian Jalan Sedap Malam dan di sisi kiri Museum Bank Indonesia (BI). Karena bentuknya menggantung seperti mawar, sehingga tanaman ini juga dikenal dengan bunga lampion atau mawar venezuela. Sedangkan dalam bahasa ilmiah, bunga ini bernama brownea grandiceps. Penanaman bunga langka ini dilakukan di tahun 2012 ketika Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menginstruksikan tak hanya sekadar membangun pedestrian jalan dengan ukuran minimal 2x2 meter untuk mencegah terjadinya genangan. Tapi, untuk motif hingga PJU (penerangan jalan umum) pedestrian, juga harus dilakukan penataan. Bahkan untuk tanamannya sendiri dipilihkan yang unik dan langka. Untuk perawatan ini mudah, namun tumbuhan ini biasa beradaptasi pada iklim dingin seperti di hutan. Kepala Bidang RTH dan PJU Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Hendri Setianto menjelaskan, bunga lampion ini memiliki batang yang keras seperti pohon jambu air. Dalam usia 4-5 tahun, biasanya tanaman ini sudah berbunga. “Karena di Surabaya sangat jarang sekali ditemui makanya langka. Bunganya itu dalam satu tahun mekar di bulan-bulan tertentu saja,” kata Hendri. Menurutnya, bunga lampion ini saat mekar hanya dalam kurun waktu 10 hari. Nah, setelah itu bunganya akan rontok dan muncul lagi. Sedangkan untuk perawatannya sendiri terbilang cukup mudah. Yang terpenting adalah airnya cukup dan diberi pupuk agar tumbuh subur. “Nanti kita cangkok, kita coba kembangkan,” pungkasnya. (udi)

Sumber: