Struktur Golkar Diisi Kombinasi Millenial-Kolonial
Surabaya, Memorandum.co.id - Struktur DPD II Golkar Kota Surabaya bisa berbeda dengan sebelumnya. Hal ini setelah nakhoda kepemimpinan akan dikendalikan oleh legislator muda, Arif Fathoni, yang baru terpilih menggantikan Blegur Prijanggono. Komposisi Golkar Kota Surabaya akan diisi oleh kombinasi millenial dan koloneal. Millenial memiliki ide-ide baru, sementara kolonial mempunyai segudang pengalaman berharga. "Bayangan saya nanti ada kalangan mudanya, bila peru banyak yang muda, tapi tidak menghilangkan senior," ujar salah satu tim formatur pembentukan struktur pengurus DPD II Golkar Kota Surabaya 2020-2025, Agoeng Prasodjo, Selasa (14/7). Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya ini menjelaskan, generasi kolonial atau senior sebagai peletak dasar, mereka yang lebih tahu sejarah dan cita-cita partai serta pengalaman. Sedangkan generasi millenial idenya yang bagus bisa menjadi modal yang segar. "Komposisi ini ketika dikombinasikan akan bagus," ujarnya. Ketua demisioner Angktan Muda Partai Golkar (AMPG) ini mengaku, tim formatur terdiri dari lima orang. Selain Agoeng, ketua terpilih Arif Fathoni, dua pimpinan kecamatan, dan dari pengurus DPD I Golkar Jatim. "Kita diberi waktu dua minggu ke depan terhitung sejak pemilihan ketua. Setelah terbentuk diserahkan ke provinsi (DPD I), petunjuknya gimana baru nunggu SK," tukasnya. Sebelumnya, Arif Fathoni usai terpilih mengatakan, Golkar bukan lagi partai oligarki. Thoni yang merupakan seorang anak dari guru sekolah dasar (SD) ini membuktikan bisa menakhodai partai berlambang pohon beringin itu di Kota Pahlawan. "Saya pikir hari ini Golkar Surabaya membuktikan bahwa kami bukan partai oligarki. Karena alhamdulillah di usia saya tergolong muda, saya bisa memimpin partai ini dan percayalah bahwa Golkar tempat ramah bagi setiap anak bangsa yang punya kemauan jadi top level management," pungkasnya.(why)
Sumber: