Berawal Panggilan Hati, Kasat Intelkam Polresta Malang Kota Diapresiasi Kapolri
Malang, memorandum.co.id - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis MSi mengapresiasi Tim Relawan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 yang dibentuk Polresta Malang Kota. Mengingat, tim relawan selalu terlibat dalam pemakaman pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pantauan (ODP) hingga pasien suspect Covid-19. Apresiasi dilakukan Kapolri dengan melakukan video call langsung dengan Kasat Intelkam Polresta Malang Kota Kompol Setiono dan Kapolresta Malang Kota Kombespol Leonardus H Simarmata. Saat itu, para personel tengah bersiap melakukan pemakaman jenazah PDP di permakaman TPU Sukun. Setelah mengucapkan selamat, Kapolri menanyakan pangkat dan jabatan dari kasat intelkam. Ia menginstruksikan agar tim relawan melapor ke Kapolresta Malang Kota dan diteruskan ke Kapolda Jatim untuk diteruskan kepada dirinya. Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Dr M Fadil Imran SIK MSi juga telah memberikan apresiasi. “Anggota Kasat Intel Polresta Malang Kota. Saya ucapkan selamat, nanti dari tim kamu itu lapor ke kapolresta. Dan dari kapolresta langsung ke kapolda. Apa yang diinginkan akan difasilitasi. Salam buat teman yang lain,” terang Kapolri saat video call. Setelah berbicara dengan Kasat Intelkam, Kapolri berbicara dengan Kapolresta Malang Kota. Ditegaskan Kapolri, jika ia telah menerima laporan dari Kapolda Jatim terkait kegiatan sosial yang dilakukan personel Polresta Malang Kota. “Saya sudah mendapat laporan dari kapolda, nanti silahkan didata siapa timnya. Jadi apa yang mau diberikan reward-nya. Reward-nya akan diberikan melalui kapolda. Saya juga bawa ini karo binkar,” lanjut Kapolri kepada Kapolresta Malang Kota. Kapolresta Malang Kota Kombespol Leonardus Simarmata menjelaskan, yang dilakukan personelnya murni kegiatan sosial yang ikhlas dilakukan. “Mereka tidak pernah mengharapkan apapun. Mereka juga tidak pernah menyampaikan permintaan apapun kepada saya. Kami sangat berterima kasih atas apresiasi dari pimpinan tertinggi Polri,” jelas Leonardus. Sementara itu Kompol Setiono menerangkan pada awalnya tidak semua polisi berani dengan tugas berisiko ini. Memakamkan berarti kontak dengan jenazah Covid-19. Bersama relawan Public Safety Center (PSC) 119 Malang dia memutuskan menjadi petugas pemulasaran jenazah Covid-19. “Dari polisi awalnya saya sendirian. Saya merasa terpanggil. Kemudian, ada anggota lain sampai jumlahnya lima orang dari Polresta Malang Kota. Akhirnya bersama teman-teman PSC untuk kemanusiaan dalam pemulasaraan jenazah Covid-19,” kata Sutiono seraya mengatakan saat bertugas memastikan protokol kesehatan. Dalam sehari, bisa 2 bahkan 5 jenazah dikuburkan bersama tim. Dalam kondisi lelah, tak jarang ia dan petugas lain tidur di permakaman. "Dalam kondisi lelah, imunitas bisa turun sehingga rentan terpapar virus. Karena itu perlu beristirahat sebagai kuncinya," ungkap Setiono. Setiono sempat grogi ketika menerima atau video call langsung dari Kapolri. Ia tidak menyangka jika aksi sosialnya mendapat perhatian dari pimpinan tertinggi Polri. “Saya grogi sekali. Tidak menyangka suatu kebanggaan apresiasi dari Bapak Kapolri. Saya ucapkan terima kasih,” terangnya.(edr/tyo)
Sumber: