Ngopi Bareng sambil Belajar Jurnalistik

Ngopi Bareng sambil Belajar Jurnalistik

Surabaya, memorandum.co.id - Masih adanya wartawan yang kurang memahami etika peliputan dan penulisan menjadi salah satu bahasan dalam ngopi dan belajar jurnalistik bersama Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Surabaya. Itu menjadi bahasan menarik di angkringan Mbah Corko, di Jalan Raya Prapen, Rabu (8/7) malam. Ketua KJJT Ade Maulana mengatakan, di lapangan masih ada rekan media yang hanya keliling ke narasumber tanpa kepentingan yang jelas. “Padahal harusnya, wartawan saat menemui narasumber sudah membawa bekal materi pemberitaan yang hendak ditanyakan atau dikonfirmasi,” terangnya. Selain itu, masih ada wartawan yang sebenarnya belum mampu menulis berita secara benar. Baik sesuai dengan kode etik jurnalistik maupun tata bahasa. “Karenanya, komunitas ini memberi ajang untuk belajar bersama,” lanjut Ade. Selain berdiskusi tentang jurnalistik, acara tersebut juga membahas etika dalam peliputan. Sebab etika yang tidak pada tempatnya ini membuat banyak yang memandang sinis pada profesi wartawan. “Inilah yang sedang kami coba untuk mengoreksi bersama. Forum ini menyediakan dan siap memfasilitasi keinginan rekan media yang ingin belajar benar. Termasuk menyiapkan rekan-rekan bila nantinya untuk mengambil UKW (uji kompetensi wartawan),” terang ade yang juga didukung sejumlah awak media lainnya. Berbicara tentang etika, menurut salah satu redaktur SKH Memorandum Noor Arief Prasetyo bila dalam menjalankan tugas, wartawan mempunyai batas-batas tertentu dalam bertindak. "Kita tidak bisa bersikap seperti petugas. Misalnya menghentikan truk pengangkut BBM, kendati pun kita yakin ada pelanggaran di sana. Termasuk juga kita tidak boleh menggerebek pelanggar hukum. Apapun itu,” kata Arief.(alf/tyo)  

Sumber: