Pasien Membeludak, Sidoarjo Tambah 5 Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Pasien Membeludak, Sidoarjo Tambah 5 Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Sidoarjo, Memorandum.co.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo sudah menyiapkan 5 Rumah Sakit tambahan sebagai ruang isolasi pasien covid-19. Dua Rumah Sakit untuk merawat ibu hamil yang terpapar covid-19, sedangkan sisanya khusus pasien covid-19. “RS. HM. Mawardi dan RS. Ibu dan Anak Soerya untuk ibu hamil, sedangkan RS. Rahman Rahim, Arafah Anwar Medika, dan Aisyiyah Siti Fatimah khusus Isolasi pasien Covid-19,” kata Kadinkes Sidoarjo, drg. Syaf Sastriawarman, Jumat (10/7/2020). Syaf mengakui jika dibandingkan dengan jumlah kasus di Sidoarjo, ruang isolasi masih kurang. Akan tetapi saat ini ada peraturan baru, yakni pasien yang sebelumnya positif dan dilakukan swab satu kali hasilnya negatif, sudah diperbolehkan pulang. Dengan catatan selama masa pemantauan 14 hari tidak ada keluhan. Salah satu rumah sakit di yang akan dijadikan rujukan di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Ketua gugus covid RS Rahman Rahim, dr. Santy Dwi Ananingsih mengaku sudah siap jika nantinya ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan. “Sejak bulan April kita sudah menerima pasien dengan ODP atau PDP, karena saat itu kita sudah menerima pasien yang mengalami gejala-gejala covid, namun saat itu sudah ada rumah sakit yang ditunjuk oleh pemerintah kita kirim pasien ODP atau PDP ke rumah sakit pemerintah seperti RSUD,” ucap dr. Santy. Di RS Rahman Rahim, dari 22 bed telah disiapkan untuk merawat pasien dampak wabah corona, dan hingga Jumat 10 Juli 2020 sudah terisi 18 bed. Sebagai rumah sakit yang ditunjuk untuk melayani pasien covid-19, akan mendapatkan hak-hak seperti APD, sarana prasarana, rapid test, tunjunagan perawat dan dokter. “Saat ini kami belum mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Dinkes sebagai rumah sakit rujukan, tapi kemarin kita sudah diberikan berkas untuk mengisi data menuju ke SK tersebut. Sebelum ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan, dalam pelayanan kita gunakan biaya sendiri seperti APD, rapid test, sanana prasarana, tunjangan dokter dan perawat,” lanjut dr. Santy.(win/jok)

Sumber: