PKS Desak Pemkot Surabaya Biayai Rapid dan Swab Test Guru

PKS Desak Pemkot Surabaya Biayai Rapid dan Swab Test Guru

Surabaya, Memorandum.co.id - Semakin luasnya penyebaran Covid-19 di Surabaya membuat para guru dan tenaga kependidikan yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Swasta Surabaya (MKKS) mengadakan rapid test serentak. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti meninjau pelaksanaan rapid test massal yang diikuti 120 guru SMP swasta di Surabaya Utara. Reni memberikan apresiasi atas inisiatif dan upaya yang dilakukan MKKS untuk melakukan screening kesehatan. Rapid test yang diadakan tidak hanya memberikan manfaat untuk guru secara personal tapi juga memberikan manfaat untuk pemerintah kota dalam penanganan covid-19 agar deteksi dini potensi penyebaran dapat diketahui lebih luas. "Sayangnya, rapid test para guru harus mengeluarkan biaya sendiri sebesar Rp 130.000 karena belum ada fasilitas dari pemerintah kota untuk memberikan layanan rapid test gratis untuk guru dan tenaga pendidikan SD dan SMP baik sekolah negeri maupun swasta," keluh Reni Astuti, Kamis (9/7). Informasi yang didapatkan, hanya guru SD Negeri yang sudah. Reni mengaku, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa guru, seharusnya semua guru difasilitasi. "Biaya rapid test jangan dibebankan ke guru. Apalagi di tengah kondisi pandemi, kesehatan guru sangat penting untuk menyiapkan pembelajaran daring saat tahun ajaran baru dimulai. Semestinya Pemkot Surabaya memperhatikan ini," terang Reni. Pada kesempatannya, Reni Astuti juga memberikan motivasi agar para tenaga pendidik tetap tenang karena hasil rapid reaktif tidak selalu terpapar Covid-19. Jika ada yang reaktif dapat segera melakukan isolasi mandiri. Reni juga mengimbau agar menyampaikan pada Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk dilakukan tes swab dengan biaya ditanggung oleh pemerintah kota. “Jangan sampai ada guru yang tes swab PCR dengan biaya sendiri,” kata Reni. Politisi PKS ini juga mengingatkan, apapun hasil rapid test, guru dan tenaga pendidikan harus semakin memperkuat protokol kesehatan, olahraga dan jaga imun. "Menjelang tahun ajaran baru, guru diharapkan terjaga kesehatannya agar dapat mempersiapkan proses pembelajaran daring dengan baik," pungkas Reni.(why)

Sumber: