Wali Kota Tak Adil, Pengunjung Mal Saja Tidak Rapid Test
Surabaya, memorandum.co.id - Syarat rapid test bagi calon peserta seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) yang dikeluarkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dinilai tidak adil. Sebab, pasar dan mal di Surabaya yang beroperasi, pembeli maupun penjual tidak perlu menunjukkan surat bebas Covid-19. "Kami sedih dengan surat wali kota. Ya mau gimana lagi. Pak Rektor (Rektor Unair Prof Naish) kecewa, mal saja boleh, pasar saja boleh," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Suko Widodo, Jumat (3/7). Pakar Komunikasi Politik Unair ini menyampaikan, Unair tentu membantu Pemkot Surabaya untuk mencegah penularan Covid-19 ini dengan cara penerapan protokol kesehatan yang ketat. Ini sudah jauh-jauh hari disiapkan Unair untuk melaksanakan UTBK dalam SBMPTN 2020. "Sebenarnya perilaku kesehatan itu jauh lebih penting dari tes. Kita harap ada jalan tengah, pemkot juga ngotot. Kami juga menerapkan dengan baik," ujarnya. Sementara Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Unair, Achmad Solihin mengatakan, PPMB Unair sudah menyiapkan protokol kesehatan jauh-jauh hari agar tidak terjadi penularan Covid-19. Bahkan, tanpa menunjukkan surat bebas Covid-19, Unair sudah siap menyelenggarakan UTBK di tengah pandemi corona ini. "Saya kira kami sudah ketat protokol kesehatan yang diterapkan sebagai upaya pencegahan penularan. Kita nggak main-main," pungkasnya.(alf/tyo)
Sumber: