Wajib Rapid Test, Peserta SBMPTN Penuhi Laboratorium Klinik
Surabaya, Memorandum.co.id - Kebijakan Pemerintah Kota Surabaya yang mewajibkan peserta UTBK SBMPTN 2020 melampirkan hasil rapid test atau tes swab berpengaruh pada jumlah pengunjung laboratorium klinik. Ratusan calon mahasiswa baru tampak mengantre untuk mengikuti rapid test di laboratorium klinik, salah satunya di Parahita Jalan Dharmawangsa, Jumat (3/7). Direktur marketing Parahita di Jalan Dharmawangsa, Mizan Sulthon mengaku, membludaknya rapid test sejak Kamis (2/7). Pihaknya juga baru tahu bahwa banyaknya pengunjung untuk rapid test ini setelah ada kebijakan dari Wali Kota Tri Rismaharini. "Kemarin itu ada 200 orang yang rapid test. Bahkan pelayanan kami lebih dari pukul 21.00 WIB. Untuk hari normal biasanya hanya sampai pukul 18.00 WIB," kata Mizan ditemui Memorandum.co.id. Diungkapkan Mizan, pada hari ini, pengunjung lebih banyak. Semakin sore pengunjung terus menggalir berdatangan. "Sekarang dua kali lipat dari kemarin. Sampai pukul 11.00 WIB, yang terdaftar sudah ada 300 orang yang notabebenya mau ikut UTBK," jelas dia. Sementara itu, Nurhayani yang mengantarkan putrinya yang juga salah satu peserta UTBK dalam SBMPTN mengaku rela mengantre sejak pukul 09.00 WIB. "Karena banyaknya calon mahasiswa yang rapid test ya imbasnya tentu lama, harus sabar antre. Sampai pukul 12.30 WIB ini saja anak saya masih nunggu giliran rapid test," kata Nurhayati. Kebijakan Risma, menurut Nurhayati, dirasa memberatkan, apalagi di masa sulit Covid-19. "Seharusnya dengan kebijakan ini pemkot juga bertanggung jawab, jangan seenaknya melepas gitu aja. Wong rapid test itu mahal," curhat Nurhayati. (alf)
Sumber: