Dinkes Surabaya: Banyak Rumah Sakit Tak Entry Data Pasien Covid-19
Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kesulitan mendapatkan data pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Sebab, tidak semua rumah sakit meng-entry data ke Pemkot Surabaya. Kondisi ini berdampak terhadap kesimpangsiuran data ketersediaan tempat tidur dan jumlah pasien yang sedang dirawat. Hal ini mendorong Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Surabaya setiap hari berkoordinasi kepada semua rumah sakit di Kota Surabaya untuk memastikan ketersediaan tempat tidur dan jumlah pasien yang sedang dirawat. "Tidak semua rumah sakit entry data pasien, sehingga kami harus mendatangi rumah sakit itu setiap harinya,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita. Bahkan, Febria Rachmanita menyebut RS dr Soetomo yang sering tidak tepat waktu mengentry data. "Memang Rumah Sakit dr Soetomo yang entry data tidak tepat waktu," tegas dia. Yang pasti, pihaknya punya data bahwa saat ini ada sebanyak 329 tempat tidur kosong di rumah sakit rujukan di Surabaya. "Kami tahu karena kami keliling ke rumah sakit itu,” beber dia. Feny mengakui, koordinasi itu memang terkadang tidak langsung dengan direksinya, tapi biasanya dengan rekam mediknya, dengan perawatnya atau dokter jaganya. Makanya, Feny memastikan bahwa tidak benar jika ada tuduhan miring tentang tidak adanya koordinasi antara Dinkes dengan pihak rumah sakit. “Kalau tidak koordinasi, pasti kami tidak punya data,” katanya. Ia juga menjelaskan, harus tahu tentang data pasien itu karena untuk kepentingan tracing yang dilakukannya setiap hari. Dengan masifnya tracing itu, maka penularan virus tersebut bisa segera dicegah. (udi)
Sumber: