Wali Kota Malang Jadi Pemain Tamu Pementasan Ludruk ‘Genaro Ngalam’
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat menjadi pemain ludruk Genaro Ngalam. --
JAKARTA, MEMORANDUM.CO.ID - Wali Kota Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM menghadiri sekaligus berpartisipasi sebagai pemain tamu dalam pementasan Ludruk Genaro Ngalam yang digelar di Gedung Pewayangan Kautaman Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu 9 November 2025.
Kehadiran Wali Kota Wahyu menjadi bentuk dukungan nyata terhadap pelestarian budaya lokal, khususnya kesenian ludruk yang terus tumbuh dan di apresiasi oleh masyarakat melalui Komunitas Genaro Ngalam.
BACA JUGA:Wali Kota Malang Sampaikan Ranperda APBD 2026 dalam Rapat Paripurna DPRD

Mini Kidi--
Pementasan ini juga menjadi momentum bagi Wali Kota Wahyu untuk menyapa dan memberi perhatian kepada wong Malang yang tinggal dan menetap di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
Sebagai “Bapak e Wong Malang”, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa kebersamaan dan jalinan emosional antara pemerintah daerah dan warganya harus terus dijaga di mana pun mereka berada.
BACA JUGA:Pesan Wali Kota Malang di Peringatan Hari Sumpah Pemuda
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Malang yang kerap disapa Pak Mbois itu tampil di panggung bersama sejumlah bintang tamu nasional, antara lain Cak Lontong, Cak Akbar, Tessy, dan beberapa komedian ludruk lainnya.
Kolaborasi ini menghadirkan suasana hangat, jenaka, sekaligus penuh kebanggaan akan budaya Malang yang ditampilkan secara modern namun tetap mempertahankan ruh tradisionalnya.
BACA JUGA:Festival Olahraga Piala Wali Kota Malang, Bukti Senyawa Malang Raya
Pak Mbois juga menyampaikan bahwa Kota Malang dibawah kepemimpinannya akan terus membangkitkan serta melestarikan kebudayaan dan peninggalan masa lalu. "Menolak Lupa menjadi tagline saya sejak dulu. Kebudayaan asli Ngalam dan peninggalan heritage harus kita jaga dan hidupkan kembali", tuturnya.
Bersamaan, menyampaikan pada Genaro Ngalam di Jakarta bahwa pihaknya telah mengaktifkan gedung kesenian yang ada di kota Malang dengan aktivitas gelaran seni budaya.
Wahyu mengapresiasi kepada Genaro Ngalam dan seluruh panitia yang menghadirkan karya budaya ini di panggung nasional. Karena, seni tradisi adalah jembatan yang menghubungkan identitas, sejarah, dan nilai-nilai luhur masyarakat Malang.
Sumber:



