Khofifah: Panglima TNI dan Kapolri Ajak Masyarakat Gotong Royong Tingkatkan Kedisiplinan
Surabaya, memorandum.co.id - Terkait kedatangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa ada tiga hal penting yang dipesankan. Pertama adalah gotong royong. Gotong royong yang melibatkan berbagai elemen, mulai dari Pemerintah Daerah, hingga tokoh masyarakat. "Sesuai arahan Panglima TNI dan Kapolri, pertama adalah kita harus sinergi dan gotong royong," ujar Khofifah. Pesan Panglima dan Kapolri yang kedua adalah kedisiplinan. Dirinya menyebutkan, perlu adanya kedisiplinan yang masif di masyarakat. Kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan harus bisa dijalankan oleh semua elemen masyarakat "Kita harus bersatu bergotong royong meningkatkan kedisiplinan. Bapak Panglima TNI mengajak masyarakat di garda terdepan untuk menjalankan berbagai kedisplinan untuk menjalankan protokol kesehatan saat pandemi covid-19," tambahnya. Pesan ketiga bagi Jawa Timur adalah adanya data yang riil. Data yang dibagi ke masyarakat adalah data yang transparan sehingga masyarakat bisa mengetahui sejelas mungkin. "Secara khusus Kapolri pesan agar update data disajikan secara transparan agar langkah selanjutnya dapat dilakukan tindakan yang akurat," ujarnya. Penuturan Gubernur Khofifah itu juga sejalan dengan arahan Panglima TNI dan Kapolri. Dirinya meminta agar pemerintah daerah bisa bersama-sama bergotong royong bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai tokoh masyarakat khususnya para Ulama untuk membangun kedisiplinan secara masif terutama dalam melaksanakan protokol kesehatan. Secara khusus, Panglima TNI juga menargetkan pendisiplinan protokol kesehatan di pusat-pusat keramaian seperti Mall, pasar tradisional, tempat pariwisata, agar bisa dilakukan edukasi secara masif. "Targetnya adalah mal, pasar tradisional, kemudian tempat pariwisata," ungkap Panglima TNI Hadi Tjahjanto dalam arahannya. Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa dirinya beserta Kapolri akan melakukan kunjungan langsung ke beberapa titik untuk melihat jalannya penerapan protokol kesehatan. Dirinya menambahkan bahwa tolok ukur keberhasilan protokol kesehatan itu terus dipantau dari laporan setiap hari yang disampaikan oleh aparat kewilayahan kepada Panglima TNI maupun Kapolri terkait perkembangan RT (Rate of Transmission). Melalui update tersebut, maka dapat dilakukan evaluasi apakah harus dilakukan penambahan pasukan atau melakukan treatment yang lain. "Sehingga menjadi tolok ukur kita untuk mengevaluasi apakah harus menambah pasukan, apakah kita juga melakukan treatment-treatment lain," imbuhnya. Dengan dukungan penuh dari pemda kepada TNI dan Polri, Hadi Tjahjanto menyampaikan optimismenya bahwa bersama-sama, Indonesia bisa segera terbebas dari covid-19. "Insyaallah saya optimis saat mendapat laporan dari Gubernur Jawa Timur dan didukung oleh seluruh aparat TNI/Polri pandemi covid-19 bisa segera berakhir," tutupnya. Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah memberikan mandat agar TNI Polri turun langsung mengawal pendisiplinan protokol kesehatan menuju kenormalan baru di tengah pandemi covid-19. Mandat itu dikhususkan pada empat provinsi dan 25 kabupaten kota. Empat provinsi yang dimaksud rincinya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo. Sedangkan kabupaten kota dari Jatim yang masuk dalam 25 daerah pendisiplinan protokol kesehatan adalah Kota Batu, Kota Malang, dan Kota Surabaya. (yok)
Sumber: