Semangat Baru Anti-Hoax

Semangat Baru Anti-Hoax

Oleh: Arief Sosiawan (Pemimpin Redaksi)   10 November 1969, atau tepat 49 tahun lalu, lahir sebuah media Mingguan Mahasiswa (MM) yang sangat idealis dari seorang mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Agil H Ali. Dengan media MM, Agil muda yang kala itu menjadi salah satu tokoh kunci pergerakan mahasiswa, tak pernah berhenti mengkritisi kebijakan pemerintah. Dengan ketajamannya berpikir, sering kritikan Agil menjadi tolok ukur dan acuan bagi pola berpikir mahasiswa lain di eranya. Pun selalu menjadi perbincangan masyarakat luas. Sehingga, kritikan dan tulisan Agil sering memberi pengaruh pada kehidupan masyarakat pada zamannya. Kritikan dan pemikiran Agil tidak pernah berhenti, meski dirinya sudah mampu menamatkan perkuliahannya. Justru, makin hari Agil makin menjadi kuat jati dirinya sebagai seorang jurnalis. Itu dia buktikan beberapa tahun kemudian. Agil meningkatkan kualitas diri dengan menjadikan media MM sebagai surat kabar harian dengan nama Memorandum. Dan, tidak pernah sekali pun dia menoleransi berita bohong selama dirinya memimpin surat kabar ini. Itulah semangat besar yang ditunjukkan Agil terhadap para juniornya. Para penerusnya. Bahkan, terhadap semua jurnalis didikannya, Agil yang bagi kami adalah tokoh besar pers nasional selalu menekankan kejujuran. Kata dia, wartawan boleh salah, tapi wartawan pantang berbohong. Wartawan pembohong,lebih jahat dari penjahat. Kini, di era globalisasi dan digital, seruan untuk tidak membuat dan menerbitkan berita bohong kembali menyeruak di dunia media. Di dunia pers. Termasuk kami para jurnalis surat kabar harian Memorandum yang sejujurnya soal itu bukanlah hal baru. Apalagi kini di bawah arahan tokoh pers besar sekelas Dahlan Iskan, makin menambah tekad kami untuk lebih profesional. Karena itu, kami yang kini menjadi punggawa penerus SKH Memorandum menegaskan, “dengan semangat baru akan selalu perang terhadap berita hoax” dan tak akan menoleransi berita hoax di media kami yang kini sedang berbahagia merayakan ulang tahun ke-49. Terima kasih kepada semuanya, khususnya kepada para narasumber dan pembaca, serta para agen dan disrtibutor. Tanpa Anda semua, SKH Memorandum bukan apa-apa.(*)

Sumber: