Bincang Podcast Memorandum TV, Reni Astuti Beber Strategi Pendidikan Nasional dan Perjuangan untuk Daerah 3T

Bincang Podcast Memorandum TV, Reni Astuti Beber Strategi Pendidikan Nasional dan Perjuangan untuk Daerah 3T

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Reni Astuti menjadi narasumber di Podcast Memorandum TV. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Reni Astuti melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum, Jalan Ketintang Baru III, Jumat 1 Agustus 2025.

Dalam lawatannya, politisi yang dikenal vokal menyuarakan isu pendidikan ini berkesempatan menjadi narasumber dalam program podcast Memorandum TV.

BACA JUGA:Anggota DPR RI Reni Astuti Silaturahmi ke Kantor Memorandum, Diskusi Berbagai Isu Strategis


Mini Kidi--

Dalam perbincangan yang santai namun mengena, Reni Astuti mengupas berbagai isu strategis, dengan sorotan utama pada sektor pendidikan. Pengalamannya sebagai mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya yang gigih memperjuangkan pendidikan di Kota Pahlawan, kini ia bawa ke panggung yang lebih luas di tingkat nasional.

Reni menegaskan bahwa pendidikan merupakan amanat konstitusi yang menjadi hak setiap warga negara. Pemerintah, menurutnya, memiliki kewajiban mutlak untuk memenuhinya.

"Kalau kita bicara pendidikan, itu memang amanah konstitusi. Bahkan mandatory spending itu hanya ada di pendidikan yang diatur di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, itu hanya pendidikan. Aturannya jelas, tidak boleh kurang dari 20 persen," tegas Reni.

BACA JUGA:Pesan Reni Astuti di Hari ASI: Suami hingga Perusahaan Wajib Dukung Ibu Menyusui

Kini duduk di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda, olahraga, Reni menjelaskan adanya pergeseran fokus. Jika sebelumnya ia berkonsentrasi pada dampak kebijakan bagi warga Surabaya, saat ini keputusan yang ia ambil bersama pemerintah pusat akan menentukan arah pendidikan secara nasional, sebagai salah satu pilar menuju Indonesia Emas 2045.

Salah satu perhatian utama yang diungkapkan Reni adalah nasib pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Namun, ia memperluas cakupannya tidak hanya pada wilayah geografis terpencil.

BACA JUGA:Soroti Kericuhan Pentas Budaya Papua di Kya-Kya Surabaya, Anggota DPR RI Reni Astuti Tekankan Ini

"Komisi X DPR RI memberikan perhatian terhadap pendidikan di daerah 3T. Bahkan tidak hanya 3T, tetapi juga daerah marginal," ujarnya. 

"Jadi kalau daerah 3T itu kan sering bayangannya ada di luar Jawa, akan tetapi ada juga yang di Jawa atau di kota besar yang juga ada keterbatasan akses pendidikan, meliputi pembiayaan. Kita ingin sentuh semuanya," tambah Reni.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Komisi X DPR RI membentuk Panitia Kerja (Panja) khusus untuk membahas secara mendalam persoalan pendidikan di daerah-daerah tersebut. Menurut Reni, ada beberapa temuan krusial dari rumusan masalah yang ada.

Sumber: