Berguru Hidup Mulia kepada Abang Becak

Berguru Hidup Mulia kepada Abang Becak

Mari berguru hidup mulia ke abang becak ini. Meski miskin materi, hatinya kaya raya. Betapa tidak, uang BLT (bantuan langsung tunai) corona Rp 300 ribu yang baru diterimanya, justru diberikan ke masjid. "Ustad, saya mau infak untuk masjid," katanya sambil menyerahkan uang 50 ribuan enam lembar. " Banyak sekali," kata Ust Muhammad Jazir, ketua DKM Masjid Jogokariyan Yogya yang menerimanya seperti diberitakan eramuslim 14 Mei kemarin. Dia tahu yang menyerahkan itu tukang becak yang sering ikut jamaah di situ. "Sudah lama saya ingin menyumbang masjid ini Ustad. Karena masjid ini baik sekali. Jika saya mandi saya tidak pernah dimarahi. Di tempat lain, saya sering ditegur Pak atau di pintunya ditulisi 'bukan untuk mandi'. Masjid sini, saya malah ditawari keperluan lain jika membutuhkan," katanya. Mendengar itu, sang ustad mulai basah pipinya. Tak disangka, kebijakan masjid yang membebaskan jamaah untuk mandi dan istirahat, ternyata dibalas kebaikan oleh tulang becak yang sungguh tidak disangka-sangkanya ini. Tiga ratus ribu, mungkin angka yang kecil buat sebagian dari kita. Tapi, bagi dia sungguh besar. Itu pun didapatkannya bukan dari hasil mengayuh becaknya. Mungkin, sulit dalam satu hari bisa mendapatkan uang sebesar itu. Tapi, "uang tiban" BLT itu sama sekali tidak membuatnya berperasaan eman (sayang) untuk diberikan masjid yang sebetulnya sudah terkenal makmur itu. Perasaan balas budinya, jauh melebihi nafsunya untuk memiliknya atau membelanjakannya. Belum tentu, hati kita semulia itu, sehalus itu, sedermawan itu. "Uang besar" yang jarang berada di sakunya itu, sama sekali bukan uang besar baginya. Kebaikan masjid yang telah membebaskannya mandi tiap hari itulah yang lebih besar baginya. Begitu enteng memberikannya. Bakal seenteng inikah kita jika baru mendapat rejeki berkali lipat dari Rp 300 ribu? Semoga hati kita semulia dia. Bahwa uang bukan segalanya. Tapi, kebaikanlah yang segalanya. "In ahsantum, ahsantum lianfusikum, wain asa'tum falaha", jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. Dan, jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri (Al Isra' 7). Terimakasih Pak. Engkau telah mengajari ilmu kemuliaan kepada kami. Semoga Ramadan ini, menambah kemuliaanmu, dan kemuliaan kita semua, Aamiin. 15 Mei 2020, ba'da Asyar Oleh: Ali Murtadlo* Presented by: Kabar Gembira Indonesia

Sumber: