Aplikasi SITALAS Surabaya Jadi Model Rujukan Nasional

Aplikasi SITALAS Surabaya Jadi Model Rujukan Nasional

SITALAS yang telah dikembangkan Pemkot Surabaya sejak dua tahun terakhir menjadi model rujukan tingkat nasional. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Sistem Informasi Kota Layak Anak Surabaya (SITALAS) yang telah dikembangkan Pemkot Surabaya sejak dua tahun terakhir menjadi model rujukan tingkat nasional.

BACA JUGA:Resolusi Kota Layak Anak Surabaya 2025: Kolaborasi Bottom-Up Perlindungan Anak di Surabaya

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad dalam sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan SITALAS di Ruang Sawunggaling Lantai 6, Kantor Pemkot Surabaya, Jumat 11 April 2025. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Forum Anak Surabaya (FAS), perwakilan Perangkat Daerah (PD), kecamatan, dan kelurahan.


--

Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan, United Nations Children’s Fund (UNICEF), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sangat mengapresiasi keberadaan SITALAS.

BACA JUGA:Menuju Kota Layak Anak Dunia, Pemkot Surabaya Lengkapi 38 Taman Aktif dengan Perabot Bermain

“Mereka menilai SITALAS sebagai platform inovatif yang mampu menampung suara dan usulan anak-anak Kota Pahlawan secara nyata,” ujar Irvan.

Irvan menjelaskan bahwa SITALAS kini diadaptasi menjadi Sistem Usulan Anak Nasional (Suara Makna) dan diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Meski demikian, Irvan menyebut SITALAS memiliki keunggulan signifikan dibandingkan versi nasionalnya, yaitu anak-anak dapat mengakses dan memasukkan usulan selama 24 jam dalam sehari.

BACA JUGA:730 Tahun Surabaya, Unicef: Saatnya Naik Kelas Jadi Kota Layak Anak Dunia

“Tidak hanya itu, mereka (anak-anak) yang melapor bisa melihat secara langsung bukti dukung realisasi usulan mereka, apakah sudah ditindaklanjuti dan sudah sejauhmana. Ini merupakan bentuk akuntabilitas dan transparansi yang nyata, serta menjadi praktik baik partisipasi anak dalam pembangunan di Kota Surabaya,” jelas Irvan.

Ia merinci bahwa pengguna SITALAS bukan hanya Forum Anak Surabaya, tetapi juga Forum Anak Kecamatan dan Forum Anak Kelurahan. Sehingga setiap wilayah administratif memiliki kanal untuk menyuarakan aspirasi dan harapan anak-anak di lingkungannya masing-masing.

BACA JUGA:Unicef Siap Dampingi Surabaya Menuju Kota Layak Anak Dunia

Lebih lanjut, Irvan menyampaikan bahwa SITALAS berkontribusi dalam penyediaan data layanan anak yang komprehensif. “Data ini akan menjadi sumber penting dalam perencanaan anggaran di setiap kelurahan dan kecamatan untuk menyelesaikan permasalahan anak yang dialami di setiap wilayah,” paparnya.

Dalam kegiatan tersebut, tak ketinggalan Irvan juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Forum Anak Surabaya yang terus aktif menjadi pelopor, pelapor, dan penggerak utama dalam memastikan anak-anak didengar dan dihargai dalam pengambilan keputusan publik.

Sumber: