Anggota Komisi D Ajeng Wira Wati Desak Pemkot Surabaya Tingkatkan Anggaran untuk Pembenahan Sekolah

Anggota Komisi D Ajeng Wira Wati yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Surabaya. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk meningkatkan anggaran revitalisasi dan pembangunan sekolah baru. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pemenuhan sarana pendidikan di Surabaya.
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran, Wali Kota Surabaya Batasi Belanja Seremonial
Mini--
Ajeng Wira Wati menyoroti anggaran sebesar Rp 163,41 miliar yang dialokasikan Pemkot Surabaya untuk belanja bangunan gedung pendidikan pada APBD 2025.
Menurutnya, anggaran tersebut masih bisa dioptimalkan sebelum Mendahului Perubahan Anggaran Keuangan (MPAK) dilakukan setelah pelantikan wali kota baru.
"Rinciannya Rp 84,95 miliar untuk SMP dan Rp 78,46 miliar untuk SD. Anggaran itu bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti revitalisasi gedung sekolah hingga membangun tempat sekolah baru," ujar Ajeng.
Politisi Gerindra ini merinci, untuk jenjang SMP terdapat lima pembangunan sekolah baru yang sedang berjalan dengan anggaran Rp 9 miliar per sekolah. Selain itu, terdapat enam proyek revitalisasi gedung sekolah dan beberapa pekerjaan kecil lainnya.
Sedangkan untuk jenjang SD, terdapat 78 pekerjaan yang sedang berjalan, termasuk satu pembangunan sekolah baru dengan anggaran Rp 6,7 miliar, 25 revitalisasi gedung sekolah, dan sisanya pekerjaan kecil.
Ajeng menekankan pentingnya penambahan anggaran untuk rehabilitasi bangunan dan penambahan kelas baru, terutama bagi sekolah-sekolah yang fasilitasnya kurang memadai.
BACA JUGA:Aning Rahmawati Kawal Aspirasi Warga di Tengah Isu Banjir dan Efisiensi Anggaran
Ia mencontohkan sekolah-sekolah yang menerapkan sistem dua shift pembelajaran karena keterbatasan ruang kelas.
"Hal ini perlu segera diselesaikan, karena bisa mengganggu konsentrasi belajar siswa," tegasnya.
Ajeng berharap anggaran yang ada dapat dimaksimalkan untuk revitalisasi kelas dan pembangunan sekolah baru. Ia melihat adanya ruang fiskal dari anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sumber: