Dalang Parno Jadi Idola Warga Gresik, Sidoarjo hingga Surabaya

Wayang dan dalang adalah satu kesatuan. Wayang akan istimewa jika dalangnya juga istimewa.-Freepik.-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID-Dalang cilik jarang sekali muncul. Profesi ini memang jarang sekali diminati oleh generasi saat ini utamanya Gen Z.
Beruntung, saat ini ada dalang cilik asal Surabaya yang hadir mengobati kerinduan hadirnya penerus warisan budaya asli Indonesia ini.
Dia adalah Sabil Achmad Maftuhin (11) asal Surabaya. Ia berusaha menunjukkan komitmennya untuk melestarikan seni wayang kulit.
BACA JUGA:Jadi Dalang Cilik, Bocah Asal Jatisrono Tengah Ingin Lestarikan Seni Wayang Kulit
BACA JUGA:Pagelaran Wayang Kulit Ki Dalang Riadat Wahyu Ning Laras Ramaikan Ruwat Desa Jarit
BACA JUGA:Lestarikan Budaya Kearifan Lokal, Bersih Desa Bangoan Menggelar Wayang Kulit Dalang Cilik
--
Lalu bagaimana sejarah dalang itu sendiri? Berikut memorandum.co.id merangkumnya.
Kata dalang berasal dari bahasa Jawa Kuno ḍalaṅ yang berarti pemain boneka.
Beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang dalang, di antaranya:
Amardawagung, mahir dalam bidang gending, tembang, dan suluk
Amardibasa, paham berbahasa pedalangan dan pengucapannya
Awicarita, ahli bercerita
Paramakawi, menguasai bahasa kawi, atau bahasa dalam pewayangan
Sumber: