Dukung Program Swasembada Pangan, Pemkot Madiun Akan Gali Potensi Lahan Mati

Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto bersama forkopimda, wali kota dan wakil wali kota terpilih melakukan penanaman jagung di Joglo Lapak Banjarejo, Kota Madiun.-Nangroe Aji Dharma/M Adi Saputra -
MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota Madiun direpotkan dengan percepatan program pangan dicanangkan pemerintah pusat. Pasalnya, Pemkot Madiun tak punya lahan lebih untuk merealisasikan program tersebut.
BACA JUGA:Pemkab Lamongan Targetkan 56 Hektare Lahan Jagung dalam Swasembada Pangan
Pj Wali Kota Madiun Edy Supriyanto mengakui lahan di Kota Madiun sangat terbatas untuk mensukseskan program swasembada pangan. Khususnya, lahan untuk penanaman jagung. Ini setelah pemerintah pusat menargetkan, setidaknya ada sekitar 2,5 hektare lahan yang ditanami jagung. Sedangkan, lahan-lahan di Kota Madiun kebanyakan sudah ditanami padi dan dijadikan lahan industri.
Menurut Edy, percepatan program swasembada pangan itu membuat kalang kabut lantaran pemerintah pusat memajukan target realisasi program yang semula ditargetkan selesai dalam tiga tahun, kini berubah menjadi satu hingga dua tahun.
BACA JUGA:Polres Jember Tanam 3 Hektare Jagung di Kaki Gunung Watangan, Dukung Swasembada Pangan
"Sesuai arahan Presiden, kita harus menjadi swasembada pangan secepat-cepatnya,” katanya di sela kegiatan tanam jagung, Selasa 21 Januari 2025.
Terkait itu, Eddy mengaku, pihaknya akan melakukan inventarisasi lahan-lahan mati di Kota Madiun. Baik milik Pemkot maupun milik perorangan. Nantinya, lahan tersebut bakal dimanfaatkan untuk program swasembada pangan.
BACA JUGA:Dukung Swasembada Pangan, DKPP Ngawi Tambah Luas Tanam 4.000 Hektare Lebih
“Jadi, mana (tanah) yang tidak terpakai akan kami pinjam dan kami olah menjadi lahan produktif. Kalau punya swasta akan kami dekati, kita pakai dan hasilnya untuk masyarakat luas," pungkasnya. (aji)
Sumber: