Dampak Wabah PMK, Pedagang Keluhkan Penjualan Daging Sapi Anjlok

Dampak Wabah PMK, Pedagang Keluhkan Penjualan Daging Sapi Anjlok

Astuti pedagang daging sapi Pasar Besar Ngawi yang mengeluhkan minat masyarakat pembeli daging sapi menurun secara drastis. -Aris Purniawan / Andhika Abdillah---

NGAWI, MEMORANDUM.CO.ID - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali merebak di Kabupaten Ngawi berdampak signifikan pada penjualan daging sapi di Pasar Besar Ngawi.

Meski tidak ada kenaikan harga daging sapi, namun penjual merasakan animo pembeli menurun.

BACA JUGA:BPBD Bantu DPP Kabupaten Ngawi Tangani Wabah PMK

BACA JUGA:Kasus PMK, Pemkab Ngawi Tidak Tutup Pasar Hewan

Seperti disampaikan salah satu pedagang daging sapi di Pasar Besar Ngawi, Muri Astuti (55). Biasanya bisa menjual daging sapi 10 - 15 kilogram akan tetapi sejak ada PMK hanya mampu menjual 5 kilogram daging sapi. 

"Akibat wabah PMK sejak Desember 2024 lalu, penjualan daging sapi mengalami penurunan dan omzet juga turun hingga 50 persen," ungkapnya, Rabu 15 Januari 2025.

BACA JUGA:Cegah PMK, Petugas BBVet Ambil Sampel Darah Hewan Ternak

BACA JUGA:Wabah PMK, Pemkab Ngawi Serukan Mitigasi Aktif

Pihaknya memastikan daging sapi yang di jual ini berasal dari sapi yang sehat dan aman dikomsumsi. 

"Pembeli pada takut karena dampak adanya PMK tersebut mas," pungkasnya. (aris/dika).

Sumber: