Paguyuban PKL Datangi Polsek Kraksaan Protes Dugaan Premanisme
paguyuban PKL rest area Gelora Merdeka mendatangi Polsek Kraksaan--
PROBOLINGGO, MEMORANDUM.CO.ID - Dugaan pemalakan yang di lakukan oleh Agus warga Desa Bulu terhadap pedagang kaki lima (PKL) di rest area Gelora Merdeka, Kraksaan, berujung dihajar massa pada Minggu 5 Januari 2025. Tak terima dengan kejadian tersebut, Agus melalui istrinya Halimatus Sadiyah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Kraksaan.
Tidak tinggal diam, paguyuban PKL rest area Gelora Merdeka mendatangi Polsek Kraksaan, Selasa 7 Januari 2025, untuk menyampaikan keberatan mereka atas tindakan Agus. Mereka menuntut kejelasan hukum dan perlindungan dari aksi premanisme di sekitar area dagang mereka.
BACA JUGA:Antisipasi Premanisme, Polsek Bojonegoro Kota Patroli di Terminal Rajakwesi
Didik Tri Wahyudi, koordinator PKL, menegaskan bahwa tindakan Agus sangat meresahkan para pedagang.
“Intinya, di sini kami sudah terbentuk paguyuban. Kami tidak terima dengan perilaku Agus yang seperti preman. Sakit satu, sakit semua,” ungkap Didik dengan tegas.
Menurut Didik, Agus kerap meminta barang secara paksa dari para pedagang, seperti rokok.
“Dia datang setiap hari, kadang minta rokok satu lencer, kadang satu pact. Setelah makan, dia juga sering minta dibayarin tanpa persetujuan dari saya,” ujarnya.
BACA JUGA:Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak Tegaskan Siap Sikat Aksi Premanisme
Kanit Reskrim Polsek Kraksaan, Iptu Djuwantoro Setyowadi, membenarkan adanya laporan yang dilayangkan oleh Halimatus Sadiyah istri Agus. Namun, ia juga menegaskan bahwa pihak kepolisian tengah menyelidiki dugaan pemalakan yang dilakukan oleh Agus di rest area tersebut.
“Memang awalnya ada permasalahan di PKL. Seorang pria berinisial A diamankan oleh para pedagang karena sering melakukan pemalakan. Saat itu terjadi kekerasan terhadap yang bersangkutan hingga ia mengalami luka-luka dan melapor ke Polsek,” jelas Iptu Djuwantoro.
Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian sudah meminta para pedagang yang menjadi korban pemalakan untuk melapor agar penanganan perkara ini bisa berjalan seimbang dan adil.
“Kami terus melakukan upaya penyelidikan. Bila ada korban pemalakan, silakan datang ke Polsek untuk membuat laporan,” ujarnya.
Para pedagang berharap polisi dapat menindak tegas aksi premanisme yang terjadi di sekitar area dagang mereka.
“Harapan kami, preman-preman di sekitar sini dihapus. Kami ingin mencari rezeki dengan tenang,” tutup Didik.(jon/ekh)
Sumber: