Rasakan Sensasi Arung Jeram Sungai Pekalen Probolinggo, Petualangan Ekstrem Tak Terlupakan
Wisatawan saat menjajal arung jeram di Sungai Pekalen--
PROBOLINGGO, MEMORANDUM.CO.ID - Bosan dengan wisata yang itu-itu saja? Arung jeram di Sungai Pekalen, Kecamatan Tiris bisa menjadi pilihan menarik. Aktivitas ini menawarkan pengalaman ekstrem yang menantang, tak hanya bagi wisatawan lokal, tetapi juga turis mancanegara.
Sungai Pekalen mendapatkan pasokan air dari mata air Gunung Lemongan dan Gunung Argopuro. Dengan lebar sungai yang bervariasi antara 5 hingga 20 meter, peserta rafting akan melintasi berbagai medan yang penuh tantangan. Aliran air yang deras berpadu dengan bebatuan sungai menciptakan sensasi seru yang sulit dilupakan.
Selain sebagai sumber kehidupan para petani, Sungai Pekalen juga dikenal sebagai lokasi wisata arung jeram, bahkan saat musim kemarau. Debit airnya masih cukup untuk memacu adrenalin para pengunjung. Sungai ini dikategorikan memiliki tingkat kesulitan (grade) II hingga III+, lebih menantang dibandingkan Sungai Ayung di Bali dan Sungai Saddang di Sulawesi Selatan.
BACA JUGA:Kota Probolinggo Kini Punya Agenda Wisata Pro Night Culture Festival
Jalur rafting di Sungai Pekalen terbagi menjadi dua: Pekalen Atas untuk mereka yang sudah berpengalaman dan Pekalen Bawah untuk pemula. Di sepanjang jalur rafting, terdapat sekitar 32 jeram di Pekalen Atas dan 35 jeram di Pekalen Bawah. Setiap jeram memiliki nama unik seperti “Pandawa,” “Welcome,” “Tripple Ace,” hingga “Jeram Inul,” yang terkenal karena sensasi “bergoyang” saat melintasinya.
Dengan panjang rute sekitar 12 kilometer, waktu tempuh rafting mencapai 3,5 jam. Dalam perjalanan, peserta juga akan melewati air terjun alami, gua kelelawar serta panorama pedesaan yang asri.
Peserta rafting diajak melewati medan menantang seperti tebing, air terjun hingga harus menggunakan teknik repelling dan lining untuk mengatasi rintangan. Selain itu, masih ada satwa liar seperti elang, monyet dan tupai yang melengkapi pesona perjalanan ini.
BACA JUGA:Latihan Rafting, Mahasiswa Unikama Diterjang Banjir
Imam Santoso, salah satu pemandu rafting memastikan keamanan peserta adalah prioritas utama. “Kami selalu menyediakan pemandu berpengalaman untuk setiap perjalanan. Meski jeramnya ekstrem, keselamatan tetap terjamin,” ujarnya, Rabu 11 Desember 2024.
Petualangan dimulai dari base camp Songa atau Pekalen Rafting di Desa Pesawahan. Dari sana, peserta naik kendaraan bak terbuka selama 30 menit menuju hulu sungai, melewati jalur pegunungan yang menantang. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1 kilometer menuju titik start di lereng Gunung Lemongan.
Setelah memakai jaket keselamatan dan menaiki perahu karet, petualangan dimulai. Sepanjang perjalanan, peserta disuguhi pemandangan alam hijau, air terjun dan suara satwa liar. Adrenalin semakin terpacu saat melewati jeram-jeram menantang yang menciptakan perpaduan rasa takut, tegang dan gembira.
BACA JUGA:Hadir di Acara Pameran Ternak, Pj Adriyanto Sebut Pasar Hewan Bisa Jadi Tujuan Wisata dan Edukasi
“Rafting di sini sangat berkelas. Selain olahraga, ini juga menjadi momen untuk menyegarkan pikiran. Airnya segar, dan pemandangannya luar biasa,” kata Merdhania Pravita Shanty, salah satu peserta.
Ketua Umum KONI Kabupaten Probolinggo Zainul Hasan juga mengungkapkan kekagumannya. “Sensasi jeramnya luar biasa. Selain itu, pemandangan sepanjang perjalanan sangat memukau. Semoga ini menjadi inspirasi lahirnya atlet-atlet arung jeram dari daerah ini,” ujarnya.
Sumber: