Apakah Tren Skincare Berlebihan Lebih Berbahaya daripada Tidak Merawat Kulit Sama Sekali?

Apakah Tren Skincare Berlebihan Lebih Berbahaya daripada Tidak Merawat Kulit Sama Sekali?

Nabilah Annisa Thamrin Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.--

Tren perawatan kulit yang berlebihan, seperti penggunaan banyak produk dengan bahan aktif atau menjalani treatment invasif tanpa pengawasan profesional, menjadi salah satu penyebab utama kerusakan kulit di era modern ini. 

Masyarakat sering kali terbawa arus tren yang viral di media sosial tanpa memahami dampaknya terhadap kesehatan kulit. Dalam situasi ini, dokter kecantikan berperan sebagai pembimbing yang membantu pasien memahami batasan aman dalam perawatan kulit. 

Edukasi yang diberikan dokter, misalnya, tentang bagaimana cara menggunakan bahan aktif seperti retinol, AHA, atau BHA, dapat membantu pasien memahami dosis yang aman dan waktu penggunaan yang tepat. Dengan panduan ini, risiko iritasi kulit atau efek samping lainnya dapat diminimalkan. 

Dokter memberikan perspektif realistis bahwa perawatan kulit adalah proses jangka panjang yang membutuhkan konsistensi, bukan sekadar hasil instan yang sering dijanjikan oleh tren perawatan tertentu.

Dokter kecantikan membantu mengembalikan fokus masyarakat pada pentingnya menjaga keseimbangan antara keinginan untuk tampil cantik dan kebutuhan kulit akan perawatan yang sehat. 

Dalam beberapa kasus, banyak orang tergoda untuk melakukan prosedur yang tidak diperlukan, seperti peeling terlalu sering atau penggunaan alat kecantikan secara berlebihan. 

Dengan konsultasi, dokter mampu menjelaskan konsekuensi dari perawatan yang berlebihan tersebut, termasuk risiko kerusakan kulit permanen. 

Melalui pendekatan ini, dokter dapat menjadi penyedia solusi untuk masalah kulit juga seorang pendidik yang membimbing masyarakat untuk membuat keputusan yang lebih bijak dan bertanggung jawab dalam merawat kulit. 

Dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat lebih percaya diri dalam memilih perawatan yang sesuai dengan kondisi mereka tanpa perlu terjebak dalam tekanan tren kecantikan yang sering kali berlebihan.

Penutup

Dalam era di mana tren kecantikan berkembang pesat dan informasi tentang skincare semakin mudah diakses, peran dokter kecantikan menjadi sangat penting sebagai pendamping dan pemberi edukasi yang terpercaya. 

Dokter kecantikan membantu pasien mengenali kebutuhan unik kulit mereka dan memberikan panduan ilmiah tentang penggunaan produk dan perawatan yang tepat. 

Dengan adanya sesi konsultasi, masyarakat dapat terhindar dari risiko penggunaan produk yang salah atau perawatan berlebihan yang justru merusak kulit. 

Edukasi yang diberikan dokter mendorong masyarakat untuk lebih selektif, kritis, dan bertanggung jawab dalam memilih produk skincare serta menjalani perawatan kecantikan. 

Kesadaran ini menjadi kunci untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang dan menghindari dampak negatif dari tren kecantikan yang sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan kulit individu.

Sumber: