Terowongan TIJ-KBS Molor Lagi, Pipa Bawah Tanah Jadi Kendala

Terowongan TIJ-KBS Molor Lagi, Pipa Bawah Tanah Jadi Kendala

Proyek terowongan atau tunnel bawah tanah yang menghubungkan TIJ dengan KBS.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Proyek terowongan atau tunnel bawah tanah yang menghubungkan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali mengalami kendala. Meskipun sebelumnya ditargetkan rampung pada 15 November, proyek ini dipastikan molor lagi.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, mengungkapkan bahwa kendala utama terletak pada pergeseran pipa bawah tanah yang melintasi jalur terowongan. Namun, dia menegaskan, permasalahan itu kini sudah tertangani.

"Masalahnya itu karena ada pipa. Kami harus menggeser pipa-pipa tersebut untuk melanjutkan proyek," jelasnya saat ditemui usai menghadiri kegiatan di DPRD Kota Surabaya. 

BACA JUGA:Proyek TIJ Sebabkan Sumur Warga Mengering, DPRD Surabaya Minta Ada Tindakan Cepat

Pergeseran pipa ini mengharuskan pihak kontraktor mengajukan addendum kontrak kerja. Alhasil, batas waktu penyelesaian proyek pun mundur enam hari menjadi tanggal 22 November. Ini merupakan kali kedua proyek ini mengalami perpanjangan waktu.

"Progres fisik proyek sudah mencapai lebih dari 80 persen. Ada addendum lagi sampai tanggal 22 November. Untuk perpanjangannya sudah diajukan untuk enam hari dan disetujui," tuturnya. 

Lebih jauh, ditanya mengenai adanya keluhan warga terkait sumur yang mengering dan bangunan rumahnya retak imbas proyek itu, Tundjung mengaku sudah menindaklanjutinya. Pemkot dan pihak kontraktor juga telah memberikan solusi utamanya terkait sumur yang mengering itu agar warga bisa kembali mendapat akses air bersih. 

BACA JUGA:Warga Mengadu Proyek Terowongan TIJ-KBS , Komisi C DPRD Surabaya Gandeng Pihak Terkait Carikan Solusi

"Iya itu sudah kami atasi. Didrop PDAM dengan air tangki sesuai dengan kesepakatan sambil menunggu sumurnya aktif lagi," ujarnya. 

Sebagai informasi, proyek yang menelan anggaran lebih dari Rp 30 miliar itu semula ditargetkan rampung pada Oktober lalu, kemudian diundur hingga 15 November, kini dipastikan molor lagi. 

Saat melakukan sidak beberapa waktu lalu, Penjabat (Pj) Wali Kota Surabaya, Restu Novi, sempat optimis proyek ini akan selesai tepat waktu. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan adanya kendala yang membuat pengerjaan molor lagi.(alf)

Sumber: