Tangkal Radikalisme dengan Bijak Bersosial Media di Era Digital

Tangkal Radikalisme dengan Bijak Bersosial Media di Era Digital

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Dirmanto pemaparan dialog bertajuk tangkal radikalisme dengan bijak bersosial media di era digital.-Faishal Danny-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Bidang Humas Polda Jatim menggelar dialog bersama wartawan dan mahasiswa, bertajuk "Tangkal Radikalisme dengan Bijak Bersosial Media di Era Digital". Pada dialog itu, mengundang 100 audiens dari kalangan wartawan dan juga mahasiswa.

BACA JUGA: Wakapolda Jatim Buka Rakernis dan Latkatpuan Bidhumas

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Dirmanto mengatakan, ada perkembangan teknologi yang semakin pesat juga revolusi teknologi, berdampak pada banyaknya paham yang berseberangan. Pemahaman tersebut bisa masuk secara mudah melalui media sosial (medsos).

"Sehingga, tidak jarang terjadi perselisihan antar masyarakat karena pengaruh paham radikal yang menyeruak dan bisa diakses oleh siapapun," kata Dirmanto.

"Salah satu penyebab pecahnya persatuan bangsa adalah munculnya terorisme yang diawali dari paham radikalisme. Paham ini menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan," imbuh Dirmanto.

BACA JUGA:Polda Jatim Asistensi Penembakan di Banyuwates Sampang, Kabidhumas: Tak Ditemukan Muatan Politik

Untuk itu, lanjut perwira dengan melati tiga di pundaknya tersebut, pentingnya pemahaman dan cara mengantisipasi menangkal radikalisme yang bisa menyusup kapan saja dengan cara apa saja.

"Banyak celah yang bisa dimasuki paham radikalisme di era kecanggihan teknologi. Media sosial (medsos), tentunya menjadi pintu lebar yang paling mudah dijadikan tempat menyusupi pemahaman-pemahaman radikal. Untuk itu, bijak ber Medsos, menjadi kunci masyarakat untuk bisa memerangi paham radikalisme," kata Dirmanto.

Dirmanto pun meminta, agar masyarakat dari berbagai kalangan bisa mempererat kerjasama. Egosentris harus bisa dilemahkan untuk memudahkan komunikasi positif demi keamanan dan kenyamanan bermasyarakat.

"Jangan sampai egosentris berkembang menjadi ego sektoral. Karena ego sektoral sebagai biang atau penyebab kegagalan dalam banyak relasi. Untuk itu, kerukunan antar masyarakat harus tetap dijaga dan bersama-sama sepakat memerangi radikalisme," pungkas Dirmanto. (fdn)

Sumber: