Ziarah Makam Pendiri SKH Memorandum di HUT Ke-55, Semangat Juang dan Dedikasi H. Agil Ali Jadi Obor Perjalanan
Keluarga besar SKH Memorandum ziarah ke pusara sang pendiri, almarhum Agil Haji Ali, di Makam Majanatul Arob, Pengirian. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam suasana khidmat dan kebersamaan, seluruh keluarga besar Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum memperingati HUT ke-55 dengan ziarah ke makam sang pendiri, almarhum Agil Haji Ali, di makam Majanatul Arob, Pengirian, Senin 11 November 2024 pagi.
Ziarah ini terasa semakin istimewa dengan kehadiran Hj. Mangestuti Agil Ali, istri almarhum yang juga komisaris Memorandum, di tengah-tengah para karyawan.
Kehadiran Hj. Mangestuti tidak hanya memberikan semangat tersendiri bagi seluruh karyawan, tetapi juga menjadi momen refleksi atas jasa-jasa almarhum H. Agil Haji Ali dalam membangun perusahaan media yang kini telah berusia setengah abad lebih.
BACA JUGA:HUT Ke-55 SKH Memorandum: Bekerja dengan Ketulusan Hati, Hasilnya Lebih Baik
Di pusara sang pendiri, segenap pimpinan dan para karyawan memanjatkan doa bersama, memohon ridho dan berkah agar semangat juang dan dedikasi H. Agil Ali senantiasa menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Taburan bunga menjadi simbol penghormatan atas jasa-jasa beliau dalam membangun media yang hingga kini terus berkarya.
Dalam sambutannya, Hj. Mangestuti Agil Ali, komisaris Memorandum yang juga istri almarhum pendiri surat kabar ini, menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan untuk kembali berkumpul dan berdoa bersama para karyawan.
"Teman-teman yang sangat saya hormati, saya hargai, saya cintai. Alhamdulillah ya, pada hari ini kita bertemu kembali di tempat yang sama untuk berdoa," ujar Hj. Mangestuti mengawali sambutannya dengan nada penuh syukur.
"Saya sangat bersyukur kita semua berada di sini dalam kondisi yang sehat, kondisi yang baik. Saya berharap itu semua akan mengantarkan kita kepada keadaan yang lebih baik dalam ridho Allah, " harapnya.
Dalam suasana penuh kekeluargaan itu, Hj. Mangestuti mengenang kembali pesan-pesan mendalam yang selalu disampaikan almarhum.
"Pak Agil selalu mengajak kita untuk belajar, bekerja, dan membela tanah air. Nelajar itu tidak diartikan belajar di perguruan tinggi saja, tapi belajar dari kehidupan," kenangnya.
BACA JUGA:HUT Ke-55 SKH Memorandum, Azhar Khafi: Warisan Sejarah dan Prestasi
Menurut Hj. Mangestuti, semangat juang dan dedikasi H. Agil Ali telah menjadi obor bagi perjalanan Memorandum.
"Jadi saya masih ingat sekali perusahaan Pak Agil, itu saja yang menjadi apa ya obor bagi perjalanan kita, berperan di sebuah surat kabar bernama Memorandum," ungkapnya.
Sumber: