Kerawanan Tinggi, Ratusan Aduan Pelanggaran Masuk ke Bawaslu Kota Malang
pelaksanaan konsolidasi untuk pengawasan tahapan pilkada serentak--
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang menyebut, bahwa hingga saat ini belum ada laporan masuk terkait pelanggaran pemilu. Namun, jika di kategori aduan, sudah cukup banyak yang masuk. Aduan itu, didominasi tentang perusakan dan pelanggaran Alat Peraga Kampanye (APK).
Hal itu disampaikan Hasbi Ash Shiddiqiy dari Bawaslu Kota Malang, ditemui saat konsolidasi media untuk penguatan pemberitaan pada pengawasan tahapan Pemilihan Serentak Tahun 2024, di latar Ijen, Jl Besar Ijen Kota Malang, Sabtu 9 November 2024.
"Kalau laporan, masih nihil ya. Karena, kalau laporan harus lengkap. Mulai pelapor, saksi, bukti material dan lainya. Tapi kalau aduan, sudah cukup banyak yang masuk," terang Hasbi.
BACA JUGA:Pilkada di Depan Mata, Bawaslu Ingin Masyarakat Terlibat dalam Pengawasan
BACA JUGA:Bawaslu Kota Malang Ajak Media Ciptakan Pilkada Berintegritas
BACA JUGA:Bawaslu Kota Malang Ajak Penyandang Disabilitas Salurkan Hak Politik
Ia melanjutkan, aduan itu didominasi tentang pelanggan APK. Mulai posisi pemasangan, perusakan, termasuk pelanggan Perda hingga aduan lainya. Dan hal itu, kata dia, sudah ditindaklanjuti. Termasuk, dikoordinasikan dengan Panitia Pengawas Kecamatan (panwascam) setempat.
"Ada sampai 533 pelanggaran APK. Dan bersama Satpol PP, serta koordinasi dengan panwascam setempat untuk ditindaklanjuti," lanjut Hasbi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada sejumlah titik lokasi pemasangan APK yang tidak diperbolehkan. Salah satunya, di lokasi pendidikan. Sehingga ditindaklanjuti dengan tim pemenangan dan kemudian ditertibkan.
BACA JUGA:Bawaslu Kota Malang Kabulkan Gugatan HC, Ini Sikap KPU
BACA JUGA:Bawaslu RI: PSU untuk Mencari Kebenaran
BACA JUGA:Bawaslu Kota Malang Temukan Ribuan DPT Tidak Memenuhi Syarat
Sementara itu, Ahmad Ali Imron, Koordinator Humas dan Media Bawaslu RI menerangkan, Kota Malang masuk dalam lima daerah kerawanan tinggi selain Sulawesi selatan, NTT, Sulawesi utara, dan Kalimantan timur. Sedangkan Jawa Timur, masuk dalam peta kerawanan tinggi ketiga.
“Dari index kerawanan Pilkada 2024, Kota Malang masuk tiga besar daerah rawan dari lima daerah lainnya,” jelasnya
Sumber: