Kurikulum Merdeka di Ujung Tanduk, Ketua Komisi D DPRD Surabaya Tekankan Pendidikan Ideal
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Dr. Akmarawita Kadir. --
BACA JUGA:Banjir Peminat, 3.825 Peserta Daftar Seleksi Fasilitator Implementasi Kurikulum Merdeka
BACA JUGA:Kurikulum Merdeka: Terobosan eLKISI jadi Ikon Pendidikan Indonesia
Ia kembali menekankan pentingnya keseimbangan antara pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam dunia pendidikan. Menurut Akmar, ketiga elemen ini, yang disebutnya sebagai "tiga roh", merupakan pilar dalam membentuk individu yang utuh dan sukses.
Akmarawita menyoroti kenyataan bahwa kecerdasan intelektual semata tidak cukup untuk menjamin keberhasilan seseorang. Seorang individu yang cerdas namun berperilaku buruk, misalnya korup atau kasar, tidak akan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Sebaliknya, seseorang yang memiliki perilaku baik namun kekurangan pengetahuan atau keterampilan juga akan menghadapi kesulitan dalam mencapai potensinya.
"Ketiga roh ini saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Jika salah satu elemen ini kurang, maka tujuan pendidikan kita tidak akan tercapai secara optimal dan untuk mencetak generasi berkualitas akan sulit tercapai, " paparnya kembali.
BACA JUGA:Terapkan Kurikulum Merdeka, Dinas P dan K Kota Mojokerto Minta Sekolah Siap
BACA JUGA:Perangkat Ajar Kesehatan Resmi Masuk Kurikulum Merdeka
Lebih lanjut, Akmar menekankan pentingnya peran orang tua dalam menanamkan ketiga roh ini sejak dini. Pendidikan informal di rumah merupakan tahap awal yang sangat krusial dalam membentuk karakter anak. Nilai-nilai positif seperti kejujuran, sopan santun, dan empati harus ditanamkan sejak anak masih kecil.
"Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak. Apa yang diajarkan dan dicontohkan oleh orang tua akan sangat memengaruhi perkembangan anak. Jadi orang tua yang mempunyai 3 roh tadi dapat menularkan ke anaknya, jadi alangkah baiknya dimulai sejak dini. Ketika anak kita sudah besar maka akan terus berkelanjutan menanamkan 3 roh tadi ke anak anak mereka kelak. Jadi ada good transmition disini, ada penularan yang positif, " urainya.
Dr Akmar kembali menegaskan pentingnya keseimbangan dalam dunia pendidikan. Menurut dia, meski banyak konsep dan teori pendidikan yang menarik bermunculan, pada dasarnya semua kembali kepada tiga roh pendidikan tadi. (ilmu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku).
"Saya melihat banyak pakar-pakar ilmu-ilmu pendidkan maupun penelitian-penelitian yang muncul mempunyai konsep yang bagus semua, mempunyai teori yang keren-keren semua, tapi kalau di telaah lebih dalam ya ujung-ujungnya bermuara ke 3 roh tersebut, " kata Akmar kembali tegas.
Akmar berharap agar setiap perubahan dalam dunia pendidikan, baik itu kurikulum maupun sistem, selalu mengedepankan keseimbangan ketiga aspek tersebut. Dengan demikian, setiap lulusan akan memiliki kompetensi yang lengkap dan siap menghadapi tantangan masa depan.
"Saya berharap apapun nanti kurikulumnya, apapun sistem pendidikannya tetap ataupun berubah, selau dapat menyeimbangkan dan mensinergikan ke 3 roh tersebut, sehingga dunia pendididikan kita ini mempunyai hasil luaran yang berkualitas tinggi. Mempunyai pengetahuan yang baik, ketermapilan yang baik dan prilaku yang baik, " pungkasnya. (alf)
Sumber: