Inisiatif Warga Dr Soetomo Dirikan Lapak PKL di Sekitar THOR Jadi Solusi Atasi Sampah dan Parkir Liar

Inisiatif Warga Dr Soetomo Dirikan Lapak PKL di Sekitar THOR Jadi Solusi Atasi Sampah dan Parkir Liar

Jalan Patmososastro, tepatnya di belakang Lapangan THOR inilah warga ingin memanfaatkan lahan untuk berjualan.-Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Warga yang tinggal di sekitar Lapangan THOR Jalan Patmosusastro, Wonokromo ingin memanfaatkan lahan untuk berjualan. Namun, hingga saat ini belum terealisasi. 

BACA JUGA:Warga Patmososastro Ingin Manfaatkan Seputar Lapangan THOR untuk UMKM

Ketua RW 08 Jalan Dr Soetomo, Kelurahan Darmo, Djoko Sudono menjelaskan sebuah inisiatif menarik datang dari warga sekitar Lapangan THOR. Mereka mengusulkan pemanfaatan lahan kosong di sebelah barat tembok THOR menjadi area lapak semi permanen untuk menjual perlengkapan olahraga.

Tujuan utama dari usulan ini adalah untuk mengatasi masalah sampah, parkir liar, dan sekaligus memberikan peluang ekonomi bagi warga sekitar, khususnya RW 8.

Selama ini, lahan kosong tersebut sering dijadikan tempat pembuangan sampah dan parkir kendaraan secara sembarangan. Meskipun sudah beberapa kali dilakukan pembersihan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya masalah ini terus berulang.

Warga RW 7 dan RW 8 telah menyampaikan keluhan namun belum menemukan solusi yang efektif. 

Dikarenakan itu wilayahnya masuk di RW 8, dan setiap ada teguran dari dinas masuknya di RW 8. Maka pihaknya mengusulkan untuk mengelola area tersebut untuk dijadikan sebagai tempat kegiatan ekonomi masyarakat khusus RW 8.

"Kami melihat potensi yang besar dari lahan kosong ini. Jika dikelola dengan baik, bisa menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, dengan adanya lapak olahraga, aktivitas di THOR akan semakin semarak," ujar Djoko.

Usulan ini telah disampaikan kepada dinas perhubungan, dinas koperasi, satpol PP, dan kecamatan. Namun, hingga saat ini belum mendapatkan izin karena lahan tersebut merupakan area jalan. Pihak berwenang beralasan bahwa adanya peraturan yang melarang pendirian lapak di lokasi tersebut.

"Kami memahami peraturan yang berlaku. Namun, kami berharap ada solusi yang bisa mengakomodasi kepentingan semua pihak. Misalnya, izin hanya diberikan pada waktu-waktu tertentu, seperti sore hingga malam hari," tambah Djoko.

Meskipun usulan ini belum disetujui, warga tetap berharap pihak berwenang dapat segera mencari solusi untuk mengatasi masalah sampah dan parkir liar di sekitar THOR. Mereka juga berharap agar inisiatif warga ini dapat diperhatikan dan didukung. (rio)

Sumber: