Hujan Angin Hantam Blitar, Pohon Tumbang Tutup Jalan dan Rusak Rumah Warga
Hujan lebat disertai angin kencang melanda Kabupaten Blitar mengakibatkan sejumlah pohon tumbang--
BLITAR, MEMORANDUM.CO.ID - Hujan lebat disertai angin kencang menghantam Kabupaten BLITAR pada Kamis sore 31 Oktober 2024. Akibatnya, sejumlah rumah di beberapa desa di Kabupaten BLITAR rusak tertimpa pohon tumbang.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto mengatakan empat desa di Kecamatan Gandusari yang diterjang angin kencang, yaitu, Desa Gandusari, Desa Sukosewu, Desa Sumberagung, dan Desa Kotes. Selain itu, beberapa desa di Kecamatan Garum dan Nglegok juga ikut terdampak.
"Kejadiannya menimpa beberapa desa. Ada di Kecamatan Garum dan Nglegok. Terparah terjadi di Kecamatan Gandusari, ada sejumlah rumah warga yang rusak. Sekitar pukul 15.00 kita sudah dapat laporan dan langsung meluncur ke lokasi," ujar Ivong, Jumat 1 November 2024.
BACA JUGA:Situs Astana Gedong Selamat dari Hujan Angin dan Pohon Tumbang
Ivong mengatakan, hari ini pihaknya tengah melakukan upaya pembersihan. Dari hasil pendataan awal, peristiwa angin kencang mengakibatkan beberapa rumah warga rusak tertimpa pohon.
Atap SDN Sumberagung 2 juga rusak dihempas angin kencang. Pohon tumbang juga menutup akses jalan di timur kantor Desa Sumberagung. Selain itu, kandang kambing warga juga ikut ringsek tertimpa pohon tumbang.
"Pembersihan dampak bencana sudah kita lakukan, prioritasnya untuk pohon-pohon tumbang yang menimpa rumah warga. Lalu kita lakukan pendataan, dan kita berikan bantuan kedaruratan, sesuai kondisi di lapangan. Hari ini, kita lakukan pembersihan lanjutan," jelasnya.
BACA JUGA:Hujan Angin, Pohon Tumbang dan Atap Rumah Warga Kejawan Lor Rusak
Ivong pun mengimbau pada seluruh warga di Kabupaten Blitar untuk meningkatkan kewaspadaan memasuki musim pancaroba. BPBD sudah memberikan himbauan peringatan cuaca ekstrem, agar warga lebih waspada.
"Kami imbau pada warga, sekiranya dirumahnya ada pohon yang rawan patah terkena angin, mungkin bisa rapihkan atau ditebang. Karena ini masuk musim pancaroba dan cuaca ekstrem sedang melanda Jawa Timur," pungkas Ivong. (Nus/Zan)
Sumber: