Diduga Murid SMAK Gloria 2 Surabaya Dipukuli, Manajemen Tempuh Jalur Hukum

Diduga Murid SMAK Gloria 2 Surabaya Dipukuli, Manajemen Tempuh Jalur Hukum

Gedung SMAK Gloria 2 Surabaya.-Alif Bintang-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kasus saling ejek terkait pertandingan basket antara siswa dan orang tua dari dua SMA swasta di Surabaya masih terus berlanjut.

BACA JUGA:Sempat Viral, Keributan di SMAK Gloria 2 Berakhir Damai

Terbaru, pihak dari SMA Kristen Gloria 2 Surabaya bakal menempuh jalur hukum menyikapi peristiwa cekcok yang terjadi pada Senin, 21 Oktober 2024 itu.

Meskipun sebelumnya dikatakan polisi bahwa kedua belah pihak yang bertikai sudah saling damai, namun manajemen SMAK Gloria 2 merasa tidak terima dan menyayangkan kejadian tersebut.

Sebab dari penyelidikan internal, ada dugaan tindakan pemukulan oleh wali murid dari sekolah lain terhadap siswa dan guru setempat.

Selain itu, ada pula dugaan bahwa wali murid dari sekolah lain tersebut membawa sekelompok preman. Juga membawa senjata api (senpi) genggam berupa pistol yang sempat ditodongkan ke siswa SMAK Gloria 2.

BACA JUGA:Saling Ejek Masalah Pertandingan Basket, Pelajar dan Ortu Dua SMA di Surabaya Hendak Adu Jotos

“Sekolah turut prihatin dan menyayangkan tindakan kekerasan secara sepihak terhadap murid dan juga guru sekolah. Sekolah akan menindaklanjuti dengan cara melaporkan kepada pihak berwajib dan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik dan benar," ucap Kepala SMAK Gloria 2 Deborah Indriati dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 23 Oktober 2024.

Sementara itu, Derby Valensia selaku Humas Yayasan Pendidikan Kristen Gloria Surabaya menerangkan bahwa pada Senin 21 Oktober 2024 sekitar jam pulang sekolah, datang sekelompok orang yang bukan warga sekolah di depan SMAK Gloria 2.

Mereka membuat keributan yang mengganggu ketertiban sekolah dan meresahkan banyak siswa serta orang tua siswa SMAK Gloria 2.

Sehingga, pihaknya sangat menyayangkan dan prihatin atas tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut mengingat area sekolah merupakan tempat pendidikan bagi anak-anak.

“Cara tindakan ini meresahkan siswa dan orang tua Sekolah Kristen Gloria secara umum. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar. Ini yang sekolah sedang perjuangkan,” tegas Derby.

Untuk itu, pihaknya memastikan akan melapor ke pihak yang berwajib guna menyelesaikan masalah tersebut.

“Langkah ini kami ambil sebagai bentuk komitmen dan upaya sekolah menjaga keamanan dan perlindungan bagi siswa-siswi dan guru-guru di Sekolah Kristen Gloria demi kelancaran proses belajar-mengajar,” tandasnya.

Sumber: