Polemik Promosi Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Akademi Universitas Indonesia Ungkap 19 Fakta Sebenarnya

Polemik Promosi Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Akademi Universitas Indonesia Ungkap 19 Fakta  Sebenarnya

Dr Teguh Dartanto SE ME.-Istimewa-

2. BL memenuhi syarat untuk mendaftar sekolah S3 di SKSG UI karena telah lulus di Magister Ilmu Ekonomi dari UNCEN di tahun 2009. Saya melihat scanned Ijazah di sistem SKSG UI. Informasi yang di data PDDIKTI kurang akurat mengenai BL mengundurkan diri. Saya mengecek beberapa nama di sistem PDDIKTI ternyata banyak yang masuk kuliah 1 Januari 1970 ketika yang bersangkutan belum lahir.

3. Dua pertanyaan penelitian yang memotivasi BL untuk S3 UI yaitu: apakah kebijakan hilirisasi nikel yang dikerjakan saat ini, secara akademik benar/tepat (evidence-based policy)? Jika kurang tepat, apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kebijakan hilirisasi membawa manfaat yang lebih besar? 

BL memiliki kewenangan membuat dan merubah kebijakan hilirisasi, sehingga jawaban atas dua pertanyaan ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kebijakan hilirisasi di masa depan. 

Selain itu, BL juga memiliki privilege akses informasi, data, dan sumber daya untuk melakukan penelitian ini jauh sebelum mendaftar sekolah. Dalam konteks saat ini seperti akreditasi AACSB (akreditasi internasional terkemuka sekolah bisnis yang dimiliki FEB UI), memiliki mahasiswa dan disertasi seperti ini akan sangat bermanfaat untuk societal impacts.

4. TD melanggar conflict of interest menjadi co-promotor BL karena dianggap staf ahli/staf khusus di kementerian investasi/BKPM adalah tidak benar.

Saya bukan staf ahli/staf khusus tetapi narasumber ahli yang diundang untuk memberikan nasihat/saran/pemikiran terkait ekonomi, investasi dan pembangunan.

5. TD memiliki kompetensi dan publikasi di bidang kebijakan industri dan dampak sosial ekonomi untuk menjadi co-promotor. Saya pernah menjadi anggota konsorsium internasional penelitian kebijakan industri di Asia & Afrika tahun 2015-2019 dengan pembiayaan Pemerintah Jepang (JSPS Class A) yang hasilnya diterbitkan dalam sebuah buku dengan penerbit Taylor & Francis. 

TD juga menjadi co-promotor S3 FEB UI tentang dampak kawasan industri dan hasil disertasi terbit di the Journal of Industrial and Business Economics, dan pembimbing mahasiswa S2 FEB UI topik dampak ekonomi Kawasan Industri dengan menggunakan data cahaya citra satelit.

6. Komposisi Tim Promotor adalah Prof Chandra Wijaya (FIA), Teguh Dartanto (FEB) dan Athor Subroto (SKSG/FEB). Diantara tim promotor sering terjadi diskusi dan perdebatan terkait arah penelitian, metodologi dan cakupan penelitian, tetapi saya selalu menyerahkan seluruh keputusan terakhir terkait disertasi BL di Prof Chandra sebagai Promotor dan penanggung jawab utama.

7. Program S3 SKSG relatif baru sedang mencari bentuk yang tepat dan pas. SKSG (Sekolah Kajian Strategik dan Global) bersifat interdisiplin/trandisiplin dan Applied PhD. 

Program Doktor ini fokus pada solusi praktis untuk masalah di industri/pemerintahan atau profesi tertentu (seperti Doctor of Business Administration), dibandingkan dengan program doktor tradisional/konvensional yang lebih menekankan pada penelitian teoritis atau akademis menggali teori. 

Kedua sifat interdisciplinary & applied kadang mengakibatkan kegagapan Tim Promotor untuk menetapkan standar pendekatan/metodologi serta kualitas disertasi karena masing-masing tim promotor berasal dari bidang yang berbeda. Banyak yang menghakimi disertasi BL dari sebuah kacamata monodisiplin dan program doktor konvensional. 

8. Tahun pertama (Semester 1 & 2), BL mengambil MK Seminar 1, 2, 3 serta proposal riset. Semester pertama sangat krusial karena terjadi perdebatan antar mahasiswa, promotor dan co-promotor terkait pendekatan yang dipakai untuk membedah isu hiliriasi yang berkeadilan dan berkelanjutan apakah ilmu administrasi, ekonomi ataukah manajemen sesuai dengan bidang tim promotor.

Diskusi berikutnya adalah model disertasi apakah monograf ataukah model essays. TD sendiri mendorong model three essays tetapi SKSG belum mengenal, sehingga diputuskan model disertasi adalah monograf. Orang awam atau akademisi khususnya di ilmu sosial akan menghakimi disertasi model essay karena tidak mengikuti pola konvensional (old school) terdapat bab pendahuluan, literatur review, metodologi, pembahasan dan kesimpulan. 

9. Tahun Kedua (Semester 3), mahasiswa mengumpulkan data sekunder, turun lapangan, FGD, seminar hasil, seminar hasil 1. Pada Seminar Hasil 1 (10 Juli 2024), Prof. Didik Rachbini (Universitas Paramadina) diundang sebagai penguji eksternal menggantikan Prof. Tirta Mursitama.

Sumber: