Bocah SD Terinfeksi HIV Ingin Lulus Sekolah dan Punya HP untuk Belajar
-Ilustrasi-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Orang tua Mawar (bukan nama sebenarnya, red), Dani, mengatakan, setelah anaknya divonis HIV sebenarnya tetangga tidak mengetahui. Tahunya hanya Mawar sakit batuk-batuk (tuberkulosis) saja. Setahun kemudian saat dokter dari puskesmas, kelurahan, kader datang ke rumah.
BACA JUGA:Keluarga Mantan Istri Tidak Memberitahu Jika Mawar Terinfeksi HIV
Mereka bukan hanya memberikan bantuan pengobatan, kontrol kesehatannya hingga obat, tapi juga memberikan makanan kepada Mawar. Karena Dani tidak bekerja.
"Namun, anaknya sekarang tidak mau keluar rumah," ujar Dani.
Meski menderita HIV, Mawar masih bersemangat untuk sekolah yang saat ini menginjak kelas 2. Agar tidak ketinggalan pelajaran Mawar sekolah melalui online.
BACA JUGA:Bocah SD Penderita HIV di Surabaya Tertular dari Ibu
"Mangkanya, saat ditanya keinginan anak saya minta dibelikan HP buat belajar online," tutur Dani.
Dani juga rencana akan bekerja. Dia disuruh buat surat lamaran pekerjaan. Nanti kalau ada lowongan akan dimasukkan.
"Dulu saya kerja di toko elektronik, tapi terkena PHK," jelas Dani.
Setelah di PHK, Dani menemani dan merawat Mawar. Nanti jika diterima kerja, Dani bingung anaknya sama siapa. Mungkin akan di-planning lagi sama keluarga.
BACA JUGA:Kasus HIV/AIDS di Surabaya Tinggi, Dewan Minta Pemkot Cegah dan Obati
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mawar (11), bocah SD yang tinggal di wilayah Gubeng. Dia dinyatakan positif terinfeksi HIV setelah tertular oleh almarhum ibunya. (rio)
Sumber: