Pemkab Tulungagung Miliki Tim Tanggap Insiden Siber, Antisipasi Serangan Hacker ke Situs Pemerintah
Samrotul Fuad --
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) milik Pemkab Tulungagung telah resmi dibentuk. Tim yang berpusat di Dinas Kominfo Kabupaten Tulungagung ini dibentuk untuk mendeteksi potensi ancaman dan memperbaiki ketika ada situs milik pemerintah daerah yang diganggu maupun diserang oleh peretas.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tulungagung, Samrotul Fuad mengatakan, tim ini secara resmi diluncurkan pada 10 Oktober lalu bersama 40 kabupaten/kota secara nasional di Bogor, Jawa Barat.
Dalam bekerjanya, tim ini akan terhubung dengan tim pusat yang ada di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Gelar Upacara Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur Tahun 2024
Fuad menjelaskan, dengan adanya tim ini maka pihaknya bisa melakukan pemantauan potensi situs pemerintah yang bisa dibobol oleh hacker maupun potensi ancaman lain yang akan masuk ke situs milik pemerintah yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Jadi tim ini berkoordinasi dengan BSSN secara langsung dan memantau seluruh situs milik pemerintah di OPD," ujarnya, Kamis 17 Oktober 2024.
Tidak hanya melakukan deteksi, pihaknya juga memiliki kewenangan untuk memperbaiki apabila ada situs milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung yang diganggu maupun diretas oleh hacker.
BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Gelar Gebyar Undian Berhadiah Pajak Daerah Tahun 2024
Namun, ketika timnya tidak bisa melakukan perbaikan, maka pihaknya akan berkolaborasi dengan BSSN guna melakukan perbaikan dan antisipasi.
"Kalau bisa kita atasi, kita selesaikan sendiri. Tapi kalau tidak bisa, akan kita koordinasikan dengan BSSN," jelasnya.
Masih menurut Fuad, pasca pembentukan tim ini, pihaknya sudah melakukan screening terhadap situs milik pemerintah di seluruh OPD. Dan hasilnya ditemukan situs yang rentan diserang oleh hacker.
BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Gelontorkan Rp 1,4 M Agar Tak Jadi Juru Kunci Capaian UHC
Kondisi ini sudah disampaikan kepada OPD dan kini tengah dicari solusinya.
"Jadi hasil scanning itu ada situs yang versi lama kemudian tidak di-update pengamanan, ada juga yang password nya sudah lupa dan lain sebagainya, ini sudah kita deteksi, itukan potensi dibobol oleh pihak lain, makanya kita sampaikan kepada OPD terkait," paparnya.
Sumber: