Polemik Larangan Suporter Away di Liga 1, Pengamat Hukum: Demi Kebaikan Bersama

Polemik Larangan Suporter Away di Liga 1, Pengamat Hukum: Demi Kebaikan Bersama

Satria Ardyrespati Wicaksana SH MH dan host podcast MemorandumTV Eko Yudiono.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID-Kebijakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang melarang suporter tim tamu untuk hadir di stadion merupakan aturan yang dibuat untuk kebaikan bersama.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh pengamat hukum, Satria Ardyrespati Wicaksana SH MH, dalam podcast bersama MemorandumTV. Selengkapnya, tayangan ini bisa disaksikan di Memorandum YouTube Channel, Kamis 10 Oktober 2024 mulai pukul 16.00

BACA JUGA:4 Pimpinan DPRD Jember 2024-2029 Dilantik, Langsung Bentuk AKD dan segera Selesaikan APBD 2025

“Aturan tersebut sebenarnya untuk kebaikan bersama. Jadi PSSI tidak mau ada kejadian yang sama (tragedi Kanjuruhan) terjadi lagi di Indonesia,” kata Satria kepada host MemorandumTV, Eko Yudiono.

Praktisi hukum dari kantor hukum Johanes Dipa Widjaja & Partners ini menjelaskan, larangan suporter away tersebut berawal dari tragedi Kanjuruhan yang menewaskan banyak suporter bola.

Berangkat dari sini, PSSI mengambil langkah konkret agar kejadian serupa tidak terulang. Apalagi, kata Satria, tragedi Kanjuruhan termasuk dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

“Aturan tersebut tujuannya untuk melindungi, jadi tidak melanggar HAM. Justru tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban jiwa tersebut dapat dikatakan sebagai pelanggaran HAM,” beber Satria.

BACA JUGA:Pimpinan DPRD Surabaya Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan, Segera Bentuk AKD

Ditanya soal sanksi bagi suporter away yang nekat hadir, Satria menilai nantinya akan ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum (APH). Terlebih, PSSI sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian.

Meski demikian, Satria yakin, suporter bola di Indonesia semakin tumbuh dewasa semenjak terjadinya kerusuhan Kanjuruhan.

Di sisi lain, pihak kepolisian tentunya akan melakukan pengawasan penuh untuk mencegah suporter away datang ke stadion.

“Polisi pasti melakukan pengawasan dan ada pengamanan dari panitia. Akan tetapi jika ada yang lolos, maka suporter ini berarti masuk secara ilegal. Tentu saja kalau masuk secara paksa atau ilegal itu pasti ada sanksi pidananya,” terang Satria.

Ditambahkan Satria, melalui aturan ini selanjutnya PSSI akan semakin berkomitmen dalam melakukan pengawasan.

Sebab, tragedi Kanjuruhan yang menyita perhatian dunia tersebut menjadi aib yang tak boleh terulang.

Sumber: