Atap Pasar Sayur Batu Butuh Perbaikan Segera, Rekanan Malah Tunggu Instruksi

Atap Pasar Sayur Batu Butuh Perbaikan Segera, Rekanan Malah Tunggu Instruksi

Batu, Memorandum.co.id - Untuk perawatan kerusakan atap pasar sayur, PT Bintang Wahana Tata menunggu instruksi dari konsultan pengawas dan DPKPP (Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan) Kota Batu. Direktur PT Bintang Wahana Tata, Wahyu Prasetiawan mengatakan, saat ini masih dalam masa perawatan hingga 6 bulan mendatang. “Untuk sementara waktu tidak diganti dengan bahan atap yang sama sebelumnya yakni polycarbonate sebab menunggu keputusan dari konsultan pengawas dan Pemkot Batu. Apakah mau diganti dengan kualitas yang bagus atau tidak,” katanya, Selasa (14/4/2020). Dia memahami pihak terkait ketika ingin mengganti spesifikasi yang ada terdapat birokrasi administrasi yang harus dilalui. Penggunaan material atap pasar sayur yang berada di dekat kios sayur basah dan kios bawang itu memang kurang bagus karena selain atap polycarbonate bentuknya tipis, ketika panas terjadi gradasi warna yang mempengaruhi kualitas sayur. Disarankan, setidaknya spesifikasi untuk atap yang rusak diganti dengan jenis atap yang lebih bagus seperti galvalum. Wawan menyampaikan alasannya untuk tidak melakukan inisiatif perbaikan karena mengacu dari pengerjaan pasar sebelumnya yang harus menunggu instruksi konsultan pengawas dan DPKPP karena sempat terjadi addendum hingga beberapa kali karena gambar perencanaan yang kurang sempurna sehingga terjadi revisi gambar hingga beberapa kali dalam waktu pengerjaan. Terpisah, Sekretaris DPKPP, Bangun Yulianto mengakui adanya addendum hingga dua kali yakni dalam pengeprasan jalan bagian depan dan masalah drainase. “Melakukan addendum di tengah pengerjaan itu tidak dipermasalahkan karena memang tidak dilarang. Semua dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan di lapangan,” jelasnya. Secara tegas ia menampik adanya perencanaan yang kurang sempurna sehingga membuat gambar yang sudah ditentukan diubah hingga beberapa kali. “Yang jelas kami akan instrusikan untuk segera diganti. Kami tidak ingin menunda karena aktivitas di sana merupakan salah satu sektor perputaran ekonomi di Kota Batu,” paparnya. (arl/ari)

Sumber: