7 Warga Tulungagung yang Keracunan Nasi Hajatan Masih Dirawat

7 Warga Tulungagung yang Keracunan Nasi Hajatan Masih Dirawat

Kepala Puskesmas Bendilwungu Sigit Jaka Purnama memberikan keterangan.-Ahmad Rifai-

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Tujuh warga Tulungagung yang diduga keracunan nasi hajatan masih dalam perawatan medis di beberapa rumah sakit hingga Senin 23 September 2024 malam.

BACA JUGA:Sempat Dirawat, Satu Warga Junjung Tulungagung Meninggal Diduga Keracunan Nasi Berkat

Informasi dari Puskesmas Bendilwungu, ketujuhnya merupakan warga Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol. Mereka dirawat sejak Sabtu 21 September 2024 dan Minggu 22 September 2024.

Kepala Puskesmas Bendilwungu, Sigit Jaka Purnama mengatakan, 3 orang masih dirawat di RSUD dr Iskak, 1 orang dirawat di RS Bhayangkara, 2 orang dirawat di RS Madinah, serta 1 orang dirawat di RS Era Medika.

BACA JUGA:Dinkes Tulungagung Ajak Masyarakat Kurangi Potensi Keracunan Makanan

"Ada 7 pasien lainnya yang masih menjalani perawatan. Kita pantau terus kondisinya. Kita pastikan saat ini kondisinya sudah membaik," terang Sigit.

Menurut Sigit, mereka dirawat setelah mengalami gejala yang sama, yakni mual muntah dan kepala pusing, usai menyantap nasi hajatan pada Jumat 20 September 2024 malam.

Sigit mengungkapkan, selain tujuh orang tersebut, satu orang dinyatakan tewas pada Minggu 22 September 2024 pagi, saat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Tulungagung.

Sigit menjelaskan, pasca kejadian ini pihaknya langsung melakukan penanganan dan pemantauan kesehatan terhadap tujuh orang yang masih menjalani perawatan.

Kemudian pihaknya juga mengambil sampel untuk diuji kandungannya. Yakni sampel nasi hajatan dan lauk ayam goreng, jajanan tape, pisang, dan donat.

BACA JUGA:Puluhan Korban Keracunan di Tiudan Kondisinya Membaik

"Kita bawa sampel tadi ke Labkesmas Surabaya sampai keluar hasilnya. Kita belum bisa memastikan kapan hasil uji kandungan itu bisa diketahui dan dipublikasikan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menangani kasus meninggalnya TW (55), perempuan asal Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol.

Awalnya TW mengalami mual, muntah dan pusing kepala setelah menyantap nasi hajatan yang dibawa suaminya pada Jumat malam.

Sumber: