Songsong Pilkada Serentak, RABN Lamongan Gelar Koordinasi dan Konsolidasi
Relawan Anak Bangsa Nasional (RABN) Kabupaten Lamongan menggelar rapat koordinasi dan konsolidasi.--
LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Menyongsong Pilkada serentak tahun 2024 kali ini, Relawan Anak Bangsa Nasional (RABN) Kabupaten LAMONGAN menggelar rapat koordinasi dan konsolidasi, Minggu 25 Agustus 2024.
Bersama perwakilan pengurus kabupaten dan kecamatan, dengan dihadiri oleh Korda (Koordinator Daerah) RABN Jawa Timur, yang dihelat di sekretariat RABN, Jalan Mastrip 89, Sukomulyo, Kabupaten Lamongan.
Sementara itu, Ketua RABN Kabupaten Lamongan, Bagus Setiawan menyampaikan, diera tekhnologi tak dipungkiri pemimpin yang dibutuhkan masyarakat adalah pemimpin yang bisa berpikir kreatif dan dinamis, didukung kapasitas dan kapabilitas, dan tidak miskin ide, paling tidak seperti era Bupati Masfuk.
BACA JUGA:Masyarakat Lamongan Diminta Turut dalam Pengawasan Pilkada 2024
"Banyak persoalan anak muda di Lamongan belum terakomodir dengan baik, maka hal itu menjadi boomerang dan rekam jejak kurang baik, adanya mosi tidak percaya kaum muda kepada pemimpin daerah. Karena suka tidak suka bahwa pada pilkada 2024 ini, kurang lebih 50% pemilih adalah anak muda dan akan menjadi penentu yang tidak bisa diabaikan," ucapnya.
Anak muda harus andil sukseskan Pemilu 2024, My Vote My Voice - My Vote My Future!! Anak Muda Melek Politik dan Jadi Pemilih Cerdas," kata dia.
Lanjutnya, pemilih muda merupakan generasi yang melek teknologi, hal itu menjadi peluang sekaligus tantangan penentu masa depan bangsa, sehingga penting dalam proses demokrasi. Digital dan sosial media menurut dia, bisa mempengaruhi masyarakat Kabupaten Lamongan secara cepat dan meluas.
BACA JUGA:Operasi Mantap Praja Semeru di Lamongan Siap Mengawal Pilkada 2024
"Generasi muda, harus bisa memilih dan menentukan pilihan yang benar dan menjadi agen perubahan, harus menjadi pemilih cerdas!?. Isu-isu yang menjadi konsen anak muda itu patut di jawab dan di realisasikan, seperti pembangunan akses fasilitas umum, lingkungan hidup, ketenagakerjaan, sosial, Pendidikan dan lainnya. Sudah seharusnya paslon memiliki visi dan misi yang selaras dengan harapan anak muda di kabupaten Lamongan khususnya," kutipannya.
Hal senada, Sekertaris RABN Jatim, Ugik Waluyo menyebutkan Generasi Milenial dinilai sebagai generasi yang individualistik, sangat tergantung pada teknologi dan apatis terhadap politik.
"Mendekati generasi Milenial bukan tanpa tantangan, karena generasi milenial adalah generasi yang apatis terhadap politik. Bagaimana kita menumbuhkan kesadaran politik generasi milenial dan gen Z harus menjadi perhatian bersama. Apatisme milenial terhadap politik tak lepas dari persepsi bahwa “politik itu kotor” karena mereka hampir setiap hari disuguhi dengan pemberitaan tentang pejabat publik yang tersandung KPK," terang Ugik.
BACA JUGA:Jelang Pilkada, KPU Lamongan Matangkan Persiapan dan Ajak Tangkal Hoax
Masih kata Ugik Waluyo, anak muda sangat tertarik dengan isu-isu yang berkaitan dengan masa depannya seperti tentang persoalan pendidikan, pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan dan rumah murah; Bahkan dengan tegas menyatakan bahwa sesungguhnya anak muda itu tertarik dengan politik, tetapi tidak pernah tapi tidak pernah diberi kesempatan dalam dunia politik, apalagi di kabupaten Lamongan ini cenderung politik dinasty birokrasi. Hal ini bisa menghalau tumbuh kembangnya calon pemimpin muda lebih Kritis, lebih inovatif dan kreatif.
"Perpolitikan saat ini harusnya menjadi tempat kawah Candradimuka yang bisa menghasilkan pemimpin muda yang bagus dan kuat untuk menjadi garda terdepan regenerasi pemimpin muda di Kabupaten Lamongan, apa lagi era sekarang jumlah pemilih kelompok milenial merupakan yang terbesar.
Sumber: