Pasar Seret Akibat Covid-19, Disnak Minta Pedagang Ambil Unggas di 24 RPU Jatim

Pasar Seret Akibat Covid-19, Disnak Minta Pedagang Ambil Unggas di 24 RPU Jatim

Surabaya, Memorandum.co.id - Pemotongan unggas (ayam, bebek, itik) di Rumah Potong Unggas (RPU) di Jawa Timur masih terus berproduksi. Tetapi di sisi lain, pemasaran hasil pemotongan unggas masih mengalami kendala. Hal itu dijumpai di RPU yang tidak memiliki unit pengolahan asal hewan. Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur, Wemmi Niamawati mengatakan, dampak dari Covid-19 membuat banyak pedagang daging ayam, perusahaan fast food, atau restoran cepat saji tidak banyak mengambil dari RPU. “Sehingga produksi jalan, tetapi pemasarannya yang kini masih susah. Karena orang sudah tidak berani keluar rumah membeli ayam di pedagang daging ayam atau kunjungan pelanggan ke restoran juga turut menurun,” katanya, Jumat (3/4). Lain halnya dengan RPU yang sudah memiliki unit pengolahan, sehingga mereka lebih mudah memasarkan produknya tidak hanya berupa ayam potong, namun bisa berupa produk kemasan lainnya. Wemmi menjelaskan, sekarang ini di Jawa Timur ada 24 RPU sudah tersertifikasi NKV (Nomor Kesehatan Veteriner) yang berada di delapan kabupaten dan dua kota. "Untuk pemotongan ayam di 24 RPU sebanyak 453.600 ekor per hari atau per bulannya bisa mencapai 13 juta ekor," terang dia. Menilik sulitnya pemasaran di tengah wabah Covid-19 ini, Disnak Jatim berinisiatif untuk menggandeng Tanihub untuk memasarkan produk asal hewan. "Tanihub merupakan usaha bisnis melalui online yang menjual hasil pertaniannya," tukas dia. Sementara itu, Kabid Pemasaran Disnak Jatim, Kusdiryanto menambahkan, sama dengan komoditi telur ayam di Jawa Timur, pihaknya juga berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pengumpul-pengolah telur kosumsi. "Setidaknya tahun ini telur yang disediakan sebanyak 15 ribu ton. Di sisi lain, mewabahnya Covid-19, kita juga bekerjasama dengan stakeholder. Mereka banyak menyumbangkan telur dan susu pada warga terdampak, instansi kesehatan, rumah sakit, panti asuhan, dan lainnya," pungkas dia.(why)

Sumber: