Kampung Bendera Darmo Kali Dipenuhi Penjual Pernak-Pernik HUT Kemerdekaan

Kampung Bendera Darmo Kali Dipenuhi Penjual Pernak-Pernik HUT Kemerdekaan

Pedagang pernak pernik HUT Kemerdekaan di Darmo Kali atau yang biasa dijuluki kampung bendera. -Arif Alfiansyah/mg-29-

SURABAYA, MEMORANDUM - Suasana Kampung Bendera di daerah Jalan Darmo Kali, Surabaya terlihat meriah. Memasuki bulan Agustus, suasana akan terasa berbeda. Semangat perayaan dan rasa nasionalisme semakin terasa. Sudut-sudut jalan tampak dihiasi warna Merah dan Putih, menciptakan rasa ikatan dengan peristiwa bersejarah bulan ini, yakni Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

BACA JUGA:Antrean Rusunawa Capai 12 Ribu KK, Fraksi PKS Minta Pemkot Beri Perhatian

Di sudut kampung di Darmo Kali, warna itu sangat terasa memancarkan semangat kemerdekaan yang kuat. Kampung ini adalah satu-satunya di mana mayoritas penduduknya bekerja sebagai penjual bendera musiman. Kampung sepanjang kurang lebih 800 meter itu dijuluki "Kampung Bendera" karena banyaknya penjual bendera dan warna Merah-Putih yang kental. 

Sudah jelas bahwa kampung ini menjadi pusat perdagangan pernak-pernik kemerdekaan seperti bendera, umbul-umbul, dan atribut lainnya yang menjadi ciri khas peringatan kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA:Bojonegoro Raih UHC Award Kategori Utama dengan Capaian 99,92 Persen

Saat memasuki kampung ini, pengunjung akan disuguhi warna-warni bendera dan umbul-umbul yang menghiasi sepanjang jalan. Lapak-lapak pedagang bendera dan aneka atribut berjejer menjajakan jualannya.

Menjelang hari kemerdekaan, para pedagang di Kampung Bendera biasanya meraup keuntungan. Namun pada tahun ini berbeda, beberapa pedagang mengeluhkan pendapatan yang turun dari tahun-tahun sebelumnya. 

BACA JUGA:Pj Wali Kota Batu Hadiri Rakor Perdana Kepala Daerah di IKN

Nur Farida, penjual bendera sejak 1997 mengaku bahwa tokonya saat ini mengalami kerugian. 

BACA JUGA:KPK Geledah Rumah Tan Pauli di Surabaya

"Tahun ini anjlok parah, pendapatan tahun ini turun drastis kisaran 65 persen, kalau tahun kemarin alhamdulillah masih ramai meskipun pasca pandemi Covid-19, para langganan saya juga masih beli. Tapi berbeda, untuk tahun ini mereka tidak membeli," ucap Farida.

Farida mengutarakan bahwa ia tak tahu kenapa pendapatannya tahun ini turun drastis meskipun ia juga mempunyai online store.

"Saya kurang tahu yaa alasannya kenapa pendapat turun drastis, apa karena momen pilkada ini sehingga pemerintah kurang menghimbau masyarakat atau memang warga memang masih memakai bendera tahun lalu, namanya pedagang pasti naik turun," jelasnya. 

BACA JUGA:Ngaku Pemilik Tanah dan Pengembang Perumahan Tipu Rp 500 Juta

Sumber: