Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Pelajar, DPD RI: Kurang Tepat

Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Pelajar, DPD RI: Kurang Tepat

Lia Istifhama.--

SURABAYA, MEMORANDUM - Kebijakan pemerintah terkait pemberian alat kontrasepsi bagi kelompok usia sekolah dan remaja menuai sorotan banyak pihak. Tak terkecuali Sekretaris MUI Jatim Dr Lia Istifhama MEI.

Dikatakan Lia Istifhama yang juga anggota DPD RI terpilih periode 2024-2029 ini, seharusnya pemberian alat kontrasepsi ditunjukkan kepada pasangan halal yang sudah menikah.

Tujuannya adalah untuk mendukung program Keluarga Berencana (KB) dan menekan masalah sosial-ekonomi. Sehingga tidak tepat apabila kalangan siswa dan remaja ikut menerima.

"Kebijakan pemberian alat kontrasepsi oleh pemerintah ini harus tepat sasaran. Yakni, ditunjukkan kepada mereka yang merupakan pasangan halal atau sudah menikah. Kan nggak lucu dan kurang tepat kalau diberikan ke anak-anak," tutur Ning Lia, sapaan karib Lia Istifhama, Minggu, 11 Juli 2024.

BACA JUGA:Senator Terpilih Ning Lia Istifhama Doakan Memorandum Tambah Sukses

BACA JUGA:Berkali-kali Jadi Korban Cyber Crime, Ning Lia Sudah Datangi Kantor Google

Menurut Ning Lia, yang perlu dilakukan pemerintah adalah memberikan edukasi tentang hubungan asmara di bawah umur. Salah satunya dengan melarang atau membatasi tontonan televisi, seperti sinetron maupun FTV yang menampilkan adegan asmara orang dewasa.

Seharusnya, kata Ning Lia, remaja diberikan tontonan yang sehat. Tidak diberikan konsumsi tontonan yang disisipkan hubungan asmara ala orang dewasa.

"Jadi berikan tontonan itu yang mengedukasi dan menyehatkan. Misal, jika itu soal kasih sayang atau percintaan, maka framing-nya diarahkan lebih ke cinta sebagai sahabat, saling peduli dengan sesama teman, dan sayang dalam hal-hal yang positif," paparnya.

BACA JUGA:DPD RI Terpilih Dukung Komitmen Dindik Jatim Ciptakan Iklim Sekolah Menyenangkan dan Anti Bullying

BACA JUGA:Sosok Lia Istifhama, Anggota DPD RI Terpilih Peraih Penghargaan Tokoh Perempuan Peduli Wong Cilik

Sebagai aktivis perempuan, Ning Lia pun menegaskan bahwa penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar merupakan kebijakan yang tak masuk akal dan salah kaprah.

"Seharusnya tidak mengarah ke sana (pemberian alat kontrasepsi), melainkan para pelajar kita itu diberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi. Sehingga mereka akan memahami norma dan batasan-batasan tubuhnya. Dengan begitu dapat lebih menjaga serta menyayangi antarsesama. Tumbuh nilai positif dan niat baik," tuntas Ning Lia. (bin)

Sumber: