Survei Pilkada We Institut, Maidi-F Bagus Panuntun Tertinggi

Survei Pilkada We Institut, Maidi-F Bagus Panuntun Tertinggi

Lembaga We Institut saat menggelar rilis hasil survei Pilkada Kota Madiun-Biro Madiun-

MADIUN, MEMORANDUM - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), potensi bakal calon wali kota (Bacawali) coba dipetakan. Berdasarkan survei We Institut, sosok petahana, Maidi masih memiliki elektabilitas yang tinggi diangka 70,70 persen. Angka itu cukup jauh jika dibandingkan dengan tokoh potensial lainnya yang digadang-gadang maju sebagai bacawali. Antara lain, Inda Raya Ayu Miko Saputri di angka 13,50 persen, dan Bonnie Laksamana 8 persen.

Tak hanya memetakan bacawali, bakal calon wakil wali kota (bacawawali) juga coba digambarkan. Hasilnya, F Bagus Panuntun memiliki tingkat elektabilitas tertinggi di angka 47 persen. Namun, angka tersebut tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan Inda Raya yang memiliki tingkat elektabilitas sebanyak 33,90 persen. Sedangkan, tingkat elektabilitas kedua tokoh tersebut cukup jauh lebih tinggi dibandingkan tokoh potensial lainnya. Seperti, Bagus Rizki Dinarwan dengan 4,80 persen dan Harryadin Mahardika 4 persen.

"Hasil survey, petahana masih dominan untuk pilihan masyarakat di Pilkada 2024 mendatang," ujar Direktur We Institut, Sugeng Siswanto usai menggelar pers release di Hotel Merdeka, Senin 5 Agustus 2024.

Menurut Sugeng, tingginya angka elektabilitas milik Maidi disebabkan lantaran masyarakat Kota Madiun merasa puas dengan kinerja yang dimiliki oleh Mantan Wali Kota Madiun periode 2019-2024 itu. Buktinya, survei kepuasan atas kinerja Maidi membumbung tinggi. Yaitu, 52 persen merasa sangat puas, 42,70 persen cukup puas, dan 5,30 persen kurang puas. Sekalipun, sosok Maidi dinilai merakyat.

BACA JUGA:PKS Jatim Serahkan SK DPP untuk Ony Anwar Cabup Ngawi dan Maidi Wali Kota Madiun

"Mereka menilai berada di kepemimpinan Maidi, Kota Madiun mengalami kemajuan yang lebih baik," ungkapnya.

Sementara, survei mengenai popularitas tokoh potensial juga dilakukan oleh lembaga We Institut. Hasilnya, dari beberapa tokoh yang masuk dalam daftar survei mendapatkan angka yang beragam. Yakni, Maidi 100 persen, Inda Raya 98,80 persen, F Bagus Panuntun 85,50 persen, Harryadin Mahardika 74 persen, Bonnie Laksamana 70,50 persen, dan Bagus Rizki Dinarwan 39,30 persen.

Terlepas dari itu semua, We Institut juga mendata potensi pasangan calon (paslon) yang diisukan akan macung di Pilkada mendatang. Pada simulasi tiga paslon tahap satu dan dua, pasangan Maidi-F Bagus Panuntun mendapatkan angka 73-73,50 persen. Berbanding terbalik dengan paslon lainnya yang hanya memperoleh angka dibawah 15 persen. Dengan rincian, Pasangan Bonnie-Inda Raya 14,80 persen, Bonnie-Bagus Rizki 5,80 persen, Mahardika-Inda Raya 10,80 persen, serta Mahardika-Bagus Rizki 2,30 persen.

Namun demikian, Sugeng mengatakan, paslon Maidi-Bagus Panuntun masih belum sepenuhnya aman dalam kontestasi Pilkada mendatang. Pasalnya, 60,80 persen dari masyarakat Kota Madiun masih bisa merubah pilihannya. Sebab, mayoritas masyarakat Kota Madiun masih menunggu visi misi dan program kerja yang dimiliki oleh para paslon.

BACA JUGA:Partai Gerindra Resmi Usung Maidi-Bagus Panuntun Maju Pilkada Madiun

"Boni-Bagus Rizki masih memiliki kesempatan memenangkan Pilkada mendatang," katanya.

Itu menyusul, sambungnya, masyarakat bakal menentukan pilihan berdasarkan visi misi dan program kerja dari paslon. Pun, masyarakat mengharapkan calon berikutnya memiliki program utama untuk mengetas kemiskinan.

"Tinggal usaha Boni-Bagus Rizki meningkatkan elektabilitas dan popularitas mereka supaya mendekati Maidi-Bagus Panuntun," sambungnya.

Terlepas dari hasil survei We Institut, Sugeng menjelaskan, pihaknya melakukan survei pada 22-29 Juli 2024 dengan menggunakan metode sampel bertingkat acak menyasar 400 responden dari 3 kecamatan yang ada di Kota Madiun. Kemudian, responden dilakukan wawancara secara tatap muka. Sehingga, hasil survei lembaga We Institut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan Margin of Eror (MoE) alias toleransi kesalahan 4,9 persen.

Sumber: