Kombespol Anang Pudjijanto Jadi Guru dan Bapak Asuh bagi Calon Pimpinan Wilayah dan Nasional
Kombespol Anang Pudjijanto SIK MSi, Widyaiswara Muda Sespimti Sespim Lemdikat Polri (dua dari kiri) bersama Direktur Memorandum.co.id Yoyok Khayatullah didampingi Manajer Iklan Ahmad Syaiku dan host Podcast Memorandum TV Eko Yudiono.-Nadia Rizka ANT.-
SURABAYA, MEMORANDUM-Widyaiswara Muda Sespimti Sespim Lemdikat Polri, Kombespol Anang Pudjijanto SIK MSi berkunjung ke kantor Memorandum di Jalan Ketintang Baru III/91, Kamis, 25 Juli 2024.
Perwira Menengah ini adalah orang Mojokerto asli. Meski asli Kota Onde-Onde, namun Anang selalu kebagian tugas di luar Jawa. Menurut Akpol 1992 ini, sebagai anggota polisi harus siap ditempatkan di mana saja.
Anang juga wanti-wanti agar masyarakat tidak tertipu dengan oknum-oknum tak bertanggung jawab dengan iming-iming bisa memasukkan anak, saudara atau kerabat menjadi anggota polisi dengan sejumlah uang. Selengkapnya bisa disaksikan di YouTube Memorandum TV mulai Jumat sore, 26 Juli.
BACA JUGA:Gerbong Mutasi Polri, Kombespol Farman Jabat Dirreskrimum Polda Jatim
“Saya memang orang Jawa Timur tepatnya Mojokerto namun sebagai anggota Polri harus siap ditempatkan di mana saja,” kata Anang mengawali Podcast. Lalu apa sebenarnya tugas dari Widyaiswara itu?
Menurut Anang, tugasnya lebih kepada menyiapkan anggota Polri menjadi pucuk pimpinan di masa depan. “Bisa dibilang tugasnya cukup lengkap. Bisa jadi guru, dosen dan bapak asuh. Untuk Sespimen dan Sespimti memang disiapkan sebagai pimpinan wilayah dan nasional,” urainya.
Kata Anang, wawasan yang diberikan lebih kepada manajerial dan kultural karena Indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya. “Karena itu, pengenalan lingkungan dan masyarakat lebih ditekankan. Pendekatan-pendekatan sosial terkait bagaimana kebiasaan dan keinginan masyarakat seperti apa itu yang biasa ditekankan,” beber mantan Karo SDM Polda Aceh ini.
BACA JUGA:Kombespol Dirmanto: Motif Pembakaran karena Uang Kebutuhan Hidup Dipakai Judi Online
Menjadi anggota Polri kurang lebih 32 tahun tentunya Anang memiliki pengalaman-pengalaman yang berkesan.
“Sebagai anggota Polri itu harus siap ditempatkan di mana saja. Bagaimana kita membawa nama baik Polri dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Sehingga kita harus melaksanakan tugas penuh tanggung jawab. Pengalaman yang berkesan banyak tapi saya dulu memang ingin mengetahui bagaimana sih pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Polri itu. Karena itu saya akhirnya lebih banyak bertugas di SDM,” jlentrehnya.
Mantan karo SDM Polda Sulsel ini menambahkan, bertugas di SDM memang seperti tidak kelihatan. Istilahnya man behind the team “Namun, disitulah seninya. Karena kalau pembinaan SDMnya bagus, maka sistem bisa berjalan dengan baik. Sebaliknya, jika SDM atau menempatkan anggota tidak sesuai dengan bidangnya kemungkinan besar sistem tidak akan berjalan dengan baik,” tegasnya.
BACA JUGA:Karo Ops Polda Jatim Kombespol Puji Santosa: Piala Dunia U-17 di Surabaya Berlangsung Aman
Di kesempatan ini, Anang juga menyingung terkait penerimaan anggota Polri. Anang wanti-wanti agar masyarakat jangan mudah percaya jika penerimaan anggota Polri harus menggunakan embel-embel uang.
“Sebab saat ini menggunakan Sistem BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis). Jadi bisa dipantau siapa saja dan nilai-nilainya langsung bisa dilihat. Jadi jangan sampai tertipu dengan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang bisa memasukkan anak atau saudara menjadi anggota polisi. Itu semua bohong,” pungkasnya. (*)
Sumber: