Lengkap Sudah, Kedatangan Kloter 106 Tandai Berakhirnya Masa Pemulangan Debarkasi Surabaya

Lengkap Sudah, Kedatangan Kloter 106 Tandai Berakhirnya Masa Pemulangan Debarkasi Surabaya

Kedatangan kloter 106 tandai berakhirnya masa pemulangan debarkasi surabaya.--

Di Rumah Sakit Pondok Candra Surabaya : 2 orang. Masykur Djami, 68 tahun, kloter 8 dari Kabupaten Magetan wafat pada 25 Juni 2024. Samna Abd Karim, 85 thn, kloter 105 Kabupaten Pamekasan wafat pada 21 Juli 2024.

Di Rumah Sakit Haji Surabaya : 1 orang. Suhartik Sagung Kasimin, 48 thn, kloter 11, Kabupaten Tuban wafat pada 25 Juni 2024.

Di Rumah Sakit Amri Tambunan Medan : 1 orang. Sadi Baiman Laiman, 73 thn, kloter 13, dari Kab. Tuban wafat pada 26 Juni 2024.

Di Pesawat : 2 orang. Sutima Asmawi, 54 thn, kloter 50, dari Kabupaten Bondowoso wafat pada 5 Juli 2024.Sukirah Tomo Karso, 60 thn,kloter 62 dari Kabupaten Jombang wafat pada 9 Juli 2024.

BACA JUGA:Ratusan JCH Kloter 46 Kota Pasuruan Diberangkatkan, Gus Ipul: Semoga Menjadi Haji Mabrur

Di tempat yang sama kepala Kantor Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) Juanda Surabaya, dr. Rosidi Roslan, S.IP, SKM, SH, MPH, MM, menambahkan bahwa upaya kesehatan jemaah haji tahun ini diperketat. Hal ini terlihat dari penurunan angka kematian dibandingkan tahun lalu.

"Tercatat 89 jemaah haji Indonesia yang meninggal di Arab Saudi tahun ini, dibandingkan dengan lebih dari 100 jemaah tahun lalu," jelas dr. Rosidi.

"Penurunan ini kemungkinan besar berkat kebijakan kesehatan yang tepat dan terlaksana dengan baik di daerah asal jemaah, serta asesmen kesehatan yang ketat sebelum keberangkatan," katanya.

Meskipun demikian, Dr. Rosidi mengakui bahwa faktor usia dan kondisi kesehatan jemaah masih menjadi faktor utama dalam angka kematian.

"Sebanyak 77% jemaah yang meninggal berusia di atas 60 tahun," ungkapnya.

"Kabupaten Tulungagung memiliki jemaah haji terbanyak yang meninggal," imbuhnya.

BACA JUGA:20 Kloter Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Telah Diberangkatkan ke Arab Saudi

dr.Rosidi juga menjelaskan bahwa mayoritas kematian terjadi setelah puncak haji di Arafah, dengan penyebab utama penyakit pernapasan, kardiovaskular, dan faktor lain yang muncul secara tiba-tiba.

"Sekitar 50-60% kematian disebabkan oleh penyakit pernapasan," paparnya.

"Faktor usia dan kondisi kelelahan akibat perjalanan panjang juga turut berkontribusi," terangnya.

Sumber: