Puskesmas Campurdarat Ajak Masyarakat Ikuti Program Layanan Kejar Imunisasi
Petugas Puskesmas Campurdarat memberikan pelayanan kepada masyarakat.-Biro Tulungagung-
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Puskesmas Campurdarat terus menerus mengajak masyarakat di wilayah kerjanya untuk aktif mengikuti program-program kesehatan yang dilakukan puskesmas.
Informasi mengenai berbagai program dan kegiatan layanan Puskesmas Campurdarat disampaikan melalui media sosial yang dimiliki puskesmas, salah satunya melalui kanal Instagram.
Salah satu hal yang disampaikan dalam kanal ini adalah pentingnya mengikuti Kejar Imunisasi. Ini adalah program pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Campurdarat kepada masyarakat yang ketinggalan melakukan Imunisasi pada periode sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Puskesmas Campurdarat, drg Niken Moerwani.
BACA JUGA:Puskesmas Campurdarat Screening TBC, Ratusan Masyarakat Antusias Mengikuti
Niken mengatakan, mereka tertinggal dalam mengikuti program pemberian imunisasi pada periode sebelumnya dikarenakan beberapa sebab. Seperti kondisi tubuh yang sedang sakit, atau karena saat itu vaksin yang dimaksud belum tersedia dan lain sebagainya, atau karena ada alasan lain.
"Yang tertinggal ini bukan berarti mereka tidak mau ya, namun pas penjadwalannya itu mungkin yang bersangkutan sedang sakit, atau sedang tidak bisa datang atau memang sedang habis vaksinnya," ujarnya, kemarin.
Oleh sebab itu pihaknya meminta masyarakat yang ketinggalan untuk mengikuti Kejar Imunisasi yang dilakukan bertahap. Dan informasinya akan disampaikan melalui bidan desa setempat.
"Ada program layanan kejar imunisasi, kita terus mensosialisasikan kepada masyarakat," jelasnya.
BACA JUGA:Puluhan Peserta Antusias Ikuti Safari KB di Puskesmas Campurdarat
Niken merinci, berdasarkan data secara nasional, ada 1,5 juta anak di Indonesia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap dalam rantang tahun 2018 - 2023.
Imbasnya didapati Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I) pada tahun 2023 lalu. Seperti 136 kasus cpak rubella, 14 kasus tetanus, 149 kasus pertusis, 103 kasus difteri.
Niken mengungkapkan, untuk bisa mengikuti program pelayanan kejar imunisasi ini, masyarakat tidak perlu mendapatkan pengulangan imunisasi dari awal, kemudian program suntikan ganda terbukti aman dan efektif.
Sebelum memberikan imunisasi kepada anak, Niken mengingatkan kepada masyarakat agar mengkomunikasikan hal ini dengan dokter atau petugas kesehatan setempat untuk dijadwalkan pelaksanaan program kejar imunisasinya. Kemudian, anak juga harus dipastikan dalam kondisi sehat untuk bisa melaksanakan program kejar imunisasi tersebut.
Sumber: