Menparekraf dan Pj Gubernur Optimistis East Java Fashion Harmony Bakal Jadi Event Skala Internasional

Menparekraf dan Pj Gubernur Optimistis East Java Fashion Harmony Bakal Jadi Event Skala Internasional

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono bersama Menparekraf Sandiaga Uno saat membuka event East Java Fashion Harmony.--

SURABAYA, MEMORANDUM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono didampingi Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Prov Jawa Timur Isye Adhy Karyono menghadiri East Java Fashion Harmony (EJFH) 2024 di Pantai Midodaren Kabupaten Tulungagung, Sabtu 22 Juni 2014.

Pembukaan EJFH 2024 ditandai dengan tabuhan Reog Kendang khas Tulungagung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno didampingi Pj Gubernur Adhy, Pj Ketua Dekranasda Isye Adhy Karyono, Pj Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono, dan Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno. 

Pj Gubernur Adhy berharap event berskala nasional bisa mendunia, karena secara konsisten telah diselenggarakan enam tahun berturut-turut sejak tahun 2019. Bahkan selama empat tahun ini masuk ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) yang merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

"EJFH berturut-turut sudah masuk dalam program Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kemenparekraf. Dengan dukungan semua pihak, kami berharap event serta ini akan semakin dikenal dan bahkan masuk menjadi salah satu event  internasional," ujarnya.

BACA JUGA:Ini Ajakan Pj Gubernur Jatim di Peringatan Hari Keamanan Pangan Dunia

Terkait tema EJFH 2024 yang mengangkat tentang 'Tenun', Pj Gubernur Adhy menjelaskan bahwa terinspirasi dari tenun Jawa Timur yang berkembang pada masa kolonial di wilayah Kediri, serta temuan motif “Tuluh Watu” menjadi bukti kejayaan Airlangga dalam mengekspansi keberadaan kain tenun dari masa ke masa. 

"Dalam identitas Jawa Timur sebagai Bumi Majapahit, kita memiliki sejarah tentang tenun sebagai warisan budaya yang lahir sejak era Mataram, Kahuripan, dan Majapahit. EJFH ini harapannya dapat mengantarkan event-event nusantara agar makin naik berkelas," kata Adhy menjelaskan. 

Selain upaya pelestarian warisan budaya, Adhy menyebut bahwa EJFH dianggap sebagai gelaran yang dapat meningkatkan perekonomian Jawa Timur melalui industri seni, fashion, dan tekstil.

Menurutnya, Ini merupakan bentuk pemberdayaan bagi para pengrajin, pekerja seni, pelaku industri fashion serta budaya yang ada di Jatim. Bukan hanya mengantar mereka ke pasar lokal, EJFH akan membuka peluang ke pasar internasional.

BACA JUGA:Kukuhkan Kepala Kanreg II BKN, Pj Gubernur: Manajemen Talenta Hindarkan Beli Kucing dalam Karung

"Penyelenggaraan event ini melibatkan pelaku seni di antaranya perajin, desainer, peraga  busana, serta pelaku ekonomi kreatif. Untuk  itu, event ini juga diharapkan mampu melahirkan  inovasi trend busana yang dapat menguntungkan masyarakat dan dimanfaatkan," katanya. 

Pj Gubernur Adhy menambahkan, ke depannya EJFH juga diharapkan dapat menjadi ikon pariwisata budaya tahunan Jawa Timur. Mengingat event ini sudah masuk ke dalam program Kemenparekraf RI.

"Selain terciptanya sektor industri kreatif yang maju untuk membuka peluang pasar wastra, baik di skala regional, nasional bahkan internasional. Dengan perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ini mampu menjadi daya tarik sektor pariwisata berbasis kebudayaan di Jatim," kata Adhy optimistis.

Dalam EJFH 2024 ini, Pemprov Jatim meluncurkan satu motif batik khas Jawa Timur yaitu Batik Omah Budoyo Jawa Timur saat peragaan busana. Batik ini memiliki filosofi lingkungan dan sifat kehidupan masyarakat Jatim, yang diwakili Omah atau rumah tradisional Jatim dan Budoyo yang merupakan simbol karakter masyarakatnya. 

Sumber: