Balita di Madiun Menderita Epidermolisis Bulosa, Tunggu Dinkes Turun

Balita di Madiun Menderita Epidermolisis Bulosa, Tunggu Dinkes Turun

AF, balita penderita penyakit Epidermolisis Bulosa dipangku nenek dan disuapi ibunya ketika wartawan berkunjung ke rumahnya. -Biro Madiun-

MADIUN, MEMORANDUM - Lahir dengan kondisi normal dan berbaur dengan teman sebaya merupakan impian bagi setiap anak. Kondisi ini berbeda dengan AF. Balita berusia 3 tahun itu menderita penyakit Epidermolisis Bulosa (EB). Ini membuat sekujur kulit AF melepuh sejak ia dilahirkan. 

Kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu, membuat warga Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun ini pasrah. AF tinggal bersama kedua orang tuanya, Sri Susanti (36) dan Jayus (43) di rumah sederhana dengan tembok kayu dan beralaskan lantai semen. 

BACA JUGA:Messi Cetak Gol, Inter Miami Kalah untuk Kali Ketiga di MLS Musim Ini

"Sejak dilahirkan tahun 2020 kondisi AF memang begini," kata Sri Susanti saat ditemui Kamis 30 Mei 2024.

Jangankan untuk bermain, untuk beraktivitas seperti anak-anak pada umumnya saja, AF terkadang harus merasakan sakit pada kulit di sekujur tubuhnya. Menurut Sri Susanti, saat dilahirkan kulit putra keduanya itu, muncul kelenjar gajih putih di seluruh tubuh.

"Terpaksa anak saya harus diinkubator 2 minggu. Kemudian mengeluarkan bau anyir," ungkapnya. 

BACA JUGA:Pecah Bintang, Ini Daftar 10 Kombes Naik Pangkat Jadi Brigadir Jenderal

Selain melepuh dan mengeluarkan nanah, kulit AF terasa gatal dan panas. Dihadapkan kondisi tersebut, balita itu hanya bisa menangis lantaran tak bisa menahan rasa sakit. Bahkan untuk mandi, ia harus menggunakan air infus.

"Kalau kambuh bisanya merengek. Kulitnya tidak boleh kena sinar matahari dan pasir," terang dia.

Pola makan pun tak boleh sembarangan, terutama makan cemilan, sebab di dalam makanan itu terdapat kandungan zat campuran yang bisa membuat AF gatal-gatal. Dirinya mengaku rutin kontrol 2 minggu sekali di RSUD Dr Soedono Madiun. Bersyukur, keluarga tersebut terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

BACA JUGA:Sukseskan Pilkada 2024, KPU Kabupaten Kediri Gelar Media Gathering Dengan Insan Pers

"Harus kontrol rutin, agar gatal-gatal sama panasnya terkendali. Obat yang diberikan dalam bentuk salep kulit, air infus," tutupnya. 

BACA JUGA:Surabaya Haji Umrah Expo 2024, Bin Dawood Tawarkan Paket Umrah Harga Terjangkau

Sementara itu, Kepala Dusun Tulung Aprilia Fitriana menambahkan, AF beserta kedua orang tuanya sudah tercatat sebagai penerima BLT dan PKH. Pihak desa juga terus melakukan pendampingan melalui posyandu, puskesmas, dan pemantauan gizi oleh bidan desa. 

BACA JUGA:Jumlah Kasus DBD di Kota Madiun Tinggi, Dinkes PPKB Getol Fogging

“KIS atas nama AF sudah masuk. Lalu BLT, PKH baru menerima dua kali. Tinggal menunggu dari dinkes," tandasnya. (*)

Sumber: