Mahasiswa Unej Sambut Baik Pembatalan Kenaikan UKT

Mahasiswa Unej Sambut Baik Pembatalan Kenaikan UKT

Suasana di lingkungan Kampus Unej Jember-Biro Jember-

JEMBER, MEMORANDUM - Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dinilai memberatkan oleh banyak pihak termasuk mahasiswa. Wajar jika rencana pembatalan Kenaikan UKT tersebut. Saat media ini mengonfirmasi di kalangan mahasiswa Universitas Jember (UNEJ), Mereka banyak yang setuju.

Rencana kenaikan UKT ini sangat meresahkan di kalangan mahasiswa. Beruntung Pemerintah Pusat melalui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim pada tanggal 27 Mei 2024 kemarin membatalkan kenaikan UKT untuk tahun ini.

Bila UKT jadi dinaikkan. Kami akan menolak dengan alasan, karena dianggap sangat memberatkan bagi orang tua. Alhamdulillah Mendikbud Ristek urung/membatalkan menaikan UKT di tahun 2024.

“Ya sebagai mahasiswa inginnya tetap segitu saja jangan dinaikan soalnya yang sekarang saja sudah mahal,” ujar Dini, Mahasiswi Unej Fakultas Ilmu Komputer, Rabu 29 Mei 2024.

BACA JUGA:Isu UKT Mahal, Begini Respons Rektor Untag Surabaya

Tambah Dini, Sungguh sangat menyenangkan jika dibatalkan, soalnya uang UKT nya kan menyesuaikan dengan penghasilan orang tua. Justru kalau naik ya sangat memberatkan sekali.

Hal yang sama disampaikan oleh Ana, Mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Biologi semester dua, ia menolak alias tidak setuju jika UKT dinaikkan. Menurutnya, itu akan memberatkan bagi orang tuanya.

“Tidak setuju. Akan membebani orang tua kami,” singkatnya.

Berbeda dengan Rafa, Mahasiswa Farmasi ini justru menilai adanya kenaikan UKT dianggap sesuatu yang wajar dah sah, jika hal itu bertujuan untuk kepentingan perbaikan pendidikan di Indonesia umumnya.

BACA JUGA:Unej Jember Gelar Lomba Musik Patrol ke-24 Dengan Tema Semarak Musik Pandalungan

“Tergantung dari kebijakan itu sendiri. Selama itu untuk perbaikan kenapa tidak, toh ini kan sifatnya subsidi silang,” kata Mahasiswa yang masih menempuh semester empat itu.

“Yang berkemampuan itu juga akan sesuai dengan porsinya. Sebaliknya, yang kurang mampu akan membayar lebih rendah daripada yang mampu,” tandasnya.(eko)

Sumber: