Kisah Sukses Mutho`illah: Santri Pengusaha Lele, Pernah Ditolak Presentasi karena Pakai Sarung dan Peci

Kisah Sukses Mutho`illah: Santri Pengusaha Lele, Pernah Ditolak Presentasi karena Pakai Sarung dan Peci

Mutho'illah (kanan) dalam suatu pameran produk olahan Lele yang sempat dipuji istri Wakil Gubernur Jatim Arumi Bachsin-Biro Pasuruan-

BACA JUGA:Kisah Sukses Mahasiswa Unair Kembangkan Bisnis Sablon

Di saat presentasi pun, Mutho` tidak mau menghilangkan ciri khas kesantriannya. Bersahaja. Bersarung dan pakai peci. Pernah ia diminta menyampaikan materi terkait budidaya Lele di Gresik. Namun, saat memasuki ruangan, Mutho` diragukan kompetensinya karena ia memakai sarung dan peci. Ia pun diminta panitia untuk ganti baju. Namun ia pun menolaknya dengan halus. 

"Kami kan santri ya. Kemana-mana ya pakai sarung, peci. Ya, kalau ndak mau menerima saya apa adanya, ya sudah saya pulang saja,” cetusnya enteng. 

Insiden itu tidak berlangsung lama. Setelah dijelaskan, akhirnya ia pun diperkenankan mengisi materi. “Eh, ternyata para peserta bilang, kok cocok cara penyampaian yang saya berikan. Akhirnya kami diberi kesempatan untuk bercerita pengalaman kami di beberapa kota lain, seperti Pamekasan, Malang Probolinggo dan juga Banyuwangi. Alhamdulillah pengalaman kami bisa bermanfaat bagi para pembudidaya yang lain,” terangnya. 

Saat ini, Mutho` mencoba mengembangkan usaha perikanan lainnya. Selain Lele, juga budidaya Nila, Gurami, Patin, Bandeng, Udang dan juga Cumi-Cumi. Kendati belum sebesar budidaya Lele, namun Mutho` ingin terus mengembangkan. 

Selain itu, ia juga membuka peluang usaha dengan olahan ikan. Hal ini juga untuk menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitarnya. Dengan menyewa ruko milik BUMDES, Mutho` mengembangkan diversifikasi usaha dalam berbagai bentuk olahan. Mulai dari Lele Frozen, Nila Frozen, Patin Frozen, Gurami Frozen, Bandeng Frozen, Cumi Frozen. 

Juga olahan produk matang atau siap saji. Seperti abon lele. Kerupuk Lele dan juga Nugget Lele. Serta produk olahan lainnya yang dikemas oleh UMKM sekitar, seperti Nugget Udang, Nugget Bandeng, Bandeng Presto, Otak otak Bandeng dan berbagai macam kerupuk ikan lainnya. 

Mutho` patut berbangga. Bersama para petani binaanya, ia sempat merayakan ulang tahun bisnis Pathile Pasuruan di rumahnya. Kebanggaan itu dirasa, karena buah perjuangan awal yang ia rasakan dengan tertatih-tatih. Dari semula hanya bisa menebar 500 ekor, kini tebaran benihnya berubah menjadi 50.000 ekor. (mh)

Sumber: