Kemenkumham Jatim Siagakan 60 Petugas Imigrasi di Asrama Haji Sukolilo Layani CJH

Kemenkumham Jatim Siagakan 60 Petugas Imigrasi di Asrama Haji Sukolilo Layani CJH

Kadiv Keimigrasian Herdaus memberikan pengarahan kepada JCH yang hendak berangkat didampingi Kakanim Kelas I Khusus TPI Surabaya, Ramadhani.-sujatmiko-

"Namun secara khusus, karena ini merupakan ibadah haji, maka jajaran kami berupaya memberikan kemudahan dalam proses pemeriksaan," urai Herdaus yang usai Pelepasan CJH Kloter 1 dari Kabupaten Bojonegoro sejumlah 366 jemaah, Sabtu 11 Mei 2024 malam.

BACA JUGA:Pembangunan Rumah Pompa dan Saluran di Sukolilo, Komisi C Pastikan Tak Menimbulkan Dampak

Menariknya, proses clearence ini tidak hanya dilakukan Imigrasi Indonesia saja. Selain itu, imigrasi Arab Saudi juga hadir di Juanda untuk melakukan clearence.

BACA JUGA:Bupati Lamongan Berangkatkan 1.880 JCH Lamongan Kloter 6 dan 7

"Jadi setelah Imigrasi Indonesia melakukan clearence, dilanjutkan Imigrasi Arab Saudi di tempat yang sama," terang Herdaus.

BACA JUGA:Polres Pelabuhan Tanjung Perak Gelar Patroli Skala Besar

Sesampainya di Bandara, bus akan langsung menuju apron pesawat yang telah disiapkan. Jemaah dapat langsung menaiki pesawat sesaat setelah turun dari bus tanpa melakukan pemeriksaan keimigrasian lagi di Bandara Juanda. 

"Hal ini tentu menjadi bentuk kemudahan bagi jemaah haji sehingga ketika sudah di Arab Saudi, CJH tidak perlu disibukkan dengan urusan administrasi keimigrasian," tegasnya.

Jumlah CJH Embarkasi/ Debarkasi Surabaya adalah 37.271 jemaah. Dari jumlah, itu paspor haji yang telah diterbitkan sembilan kantor imigrasi di Jatim adalah 27.527 dokumen. 

BACA JUGA:Imigrasi: Implementasi Makkah Route Pemberangkatan JCH di 3 Bandara

"Seluruh paspor jadi CJH yang ada di wilayah Jawa Timur telah diterbitkan, sehingga tidak ada lagi persoalan terkait dokumen perjalanan bagi CJH," tutup Herdaus. 

BACA JUGA:Dilaporkan Hilang, Lansia Ditemukan Jadi Kerangka

Sedangkan Penjabat Gubernur Jatim Adi Karyono mengapresiasi layanan 'fast track' yang diselenggarakan oleh imigrasi. Menurutnya, Surabaya menjadi satu dari tiga tempat yang mendapatkan keistimewaan sehingga CJH bisa semakin fokus dalam beribadah.

"Tentunya kami sangat mengapresiasi seluruh stakeholder yang terlibat, terutama pihak imigrasi yang telah bersinergis," kata Adi.

Salah seorang CJH Puji Astotok Kastu mengaku sangat terbantu dengan pelayanan keimigrasian. Pria asal Kecamatan Bojonegoro itu mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan sangat mudah dan cepat.

Sumber: